Bird Aviary, Berfoto Bersama Burung di Kubah Burung Raksasa Taman Safari Indonesia

Bird Aviary, Berfoto Bersama Burung di Kubah Burung Raksasa Taman Safari Indonesia 


Bird Aviary 

Dengan pemandangan alam yang indah dan koleksi satwa yang sangat banyak, Taman Safari menjadi destinasi wisata yang favorit dan cocok untuk keluarga.
Berbagai wahana disajikan untuk pengunjung.

Salah satunya adalah Bird Aviary, yang lokasinya berada di Baby Zoo. Setelah menikmati Safari Journey, pengunjung akan memasuki area parkiran A.

Menikmati pemandangan alam yang indah, wisatawan juga bisa mendengar suara berbagai macam satwa, termasuk suara kicauan burung yang merdu yang di Kota kita hanya dapatkan di Pasar Burung atau saat lomba kicauan burung. 

Di Taman Safari, untuk mendengarkan senandung burung tidak hanya saat di alam dengan pemandangan indah dan terbang bebas yang sudah menyatu dengan habitat Taman Safari Indonesia. Selain itu, Taman Safari Indonesia, CIsarua, Bogor menyediakan Kubah atau Kandang Burung berukuran besar mirip Doom yang disebut Bird Aviary atau Taman Burung yang berbentuk setengah lingkaran berukuran raksasa  40 m x 30 meter.

Baca juga :



Informasi lokasi
Lokasi Bird Aviary terletak di dekat Area Parkiran A. Melintas rel kereta dan memasuki area Baby Zoo.

Setelah melintas jembatan dengan lebar 1 meter dan panjng sekitar 6 meter, sampailah kita di Pintu Masuk ke Bird Aviary.

Taman burung atau Bird Aviary merupakan Sangkar Burung  yang didesain sedemikian rupa menyerupai habitat asli untuk tempat tinggal berbagai jenis burung.

Kubah atau Doom didesain menyerupai habitat asli burung yang ada di dalamnya. Menurut info jumlah  burung yang ada di area Taman Safari Bogor termasuk di Bird Aviary sekitar 350 ekor burung dari 50 spesies.



Area Bird Aviary
Setelah membuka pintu masuk yang terbuat dari besi dan dilapisi rantai dari plastik untuk mencegah burung kabur dan terlepas dari Kubah.

Jalur menikmati burung berupa jalur berukuran lebih kurang 1 meter dengan pagar setinggi pinggang.

The lesser bird of paradise, Burung cendrawasih kecil, Paradisaea minor, Burung Indah Asli Papua, Indonesia
Saat masuk, saya sudah disambut oleh Burung Cendrawasih yang terbang melintas tiba tiba.  Kemudian disusul Burung Jalka Bali.

Burung Cendrawasih kecil, berukuran sedang, panjangnya mencapai 32 cm, berwarna coklat marun dengan mahkota kuning dan punggung atas berwarna kuning kecoklatan. Burung Cendrawasih jantan memiliki tenggorokan hijau zamrud gelap, sepasang kawat ekor panjang dan dihiasi dengan bulu sayap hias yang berwarna kuning tua di pangkalnya dan memudar keluar menjadi putih. Betina adalah burung merah marun dengan kepala coklat tua dan bagian bawah keputihan. Diperlukan penelitian lebih lanjut, tetapi tampaknya burung cendrawasih juga memiliki racun di kulit mereka, yang berasal dari mangsa serangga mereka.


Jalak Bali, Bali myna, Leucopsar rothschildi


Bali myna, Leucopsar rothschildi, juga dikenal sebagai Rothschild's mynah, Jalak Bali, atau Bali mynah, secara lokal dikenal sebagai jalak Bali, berukuran sedang hingga 25 cm, tebal myna, hampir seluruhnya putih dengan jambul yang panjang dan terkulai, dan ujung hitam di sayap dan ekor. Burung itu memiliki kulit telanjang berwarna biru di sekitar mata, kaki keabu-abuan dan paruh berwarna kuning. Kedua jenis kelamin itu serupa. Ini sangat terancam punah dan kurang dari 100 burung jalak dewasa diasumsikan saat ini ada di alam liar.

Tampak berbagai burung, baik burung dari darat yang terlihat di dasar kubah, tampak burung yang sedang berenang di air kolam dalam kubah, burung yang di semak-semak tampak berlarian diantara semak semak dalam kubah, dan ada burung yang berada dalam lubang pohon.


Burung burung yang berenang ke sana kemari di Kolam Kubah yang terlihat ramai oleh berbagai burung.

Pelikan Australia, The Australian pelican, Pelecanus conspicillatus.

Tampak beberapa ekor Pelikan Australia, The Australian pelican, Pelecanus conspicillatus. 

Pelikan Australia, The Australian pelican,  Pelecanus conspicillatus adalah burung air besar, a large waterbird,  dalam famili Pelecanidae, tersebar luas di perairan pedalaman dan pesisir Australia dan New Guinea, juga di Fiji, sebagian Indonesia dan sebagai burung gelandangan atau mengelana bagaikan traveller di Selandia Baru. Ini adalah burung yang didominasi warna putih dengan sayap hitam dan paruh merah muda. Burung ini tercatat memiliki paruh terpanjang dari semua burung yang hidup. Ini terutama makan ikan, tetapi juga akan memakan burung dan mengais sisa jika ada kesempatan.

The spotted whistling duck, Dendrocygna guttata 

Berikutnya adalah Bebek siulan berbintik, The spotted whistling duck, Dendrocygna guttata adalah anggota dari keluarga bebek Anatidae yang sedang bersantai di pinggir kolam.

Suara kicauan burung tampak bersaut sautan dan tidak ada yang berkelahi atau berebut makanan.

Burung Cendrawasih Antena 12, Twelve Bird of Paradise, Seleucidis melanoleucus

Berikutnya tampak burung berwarna kuning menyala yang menyambar makanan.
Seekor Burung Cendrawasih Antena 12, Twelve Bird of Paradise, Seleucidis melanoleucus, Jantan yang sedang mengincar makanannya. 

Burung Cendrawasih Antena 12, Twelve Bird of Paradise, Seleucidis melanoleucus

Burung berwarna hitam kebiruan dengan bagian dada hingga ekor berwarna kuning ini memiliki bulu mirip kawat kawat halus  di ekornya yang akan dipamerkan  untuk menarik Sang Cendrawasih Kawaat Betina.


Burung Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio.

Burung Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio.

Mandar besar atau Purple swamphen (Porphyrio porphyrio) biasanya dapat dijumpai di rawa-rawa yang lebih besar dan daerah rumpun gelagah di dataran rendah.  Burung yang terbilang lincah dan berwarna ungu kebiru-biruan ini memiliki paruh dan kaki warna merah. Burung pemakan serangga dan larva. 


Pada Jaman Romawi, Burung Mandar Besar dianggap sebagai burung bangsawan dan dipelihara di villa villa sebagai burung ternakan untuk menghibur penghuni villa.

Junai Emas, Nicobar Pigeon, Caloenas nicobarica

Tampak burung yang indah, yaitu Junai Emas, Nicobar Pigeon, Caloenas nicobarica.

Burung Junai Emas dianggap saudara terdekat Burung DOdo yang sudah lebih dahulu punahdan warna bulunya sangat indah dan menawan.  Burung pemakan biji bijian, buah buahan dan serangga ini tampak sering mengangkat kepalanya yang berjambul menawan.

Di beberapa percabangan pohon dalam Kubah, tampak beberapa ekor burung yang kebanyakan hanya saya lihat di film dokumenter.  

Di dalam Bird Aviary ini, saya bisa menyaksikan secara langsung burung burung tersebut.

Suasana di Dalam Bird Aviary
Di Kolam Dasar Kubah, tampak burung seperti bangau Australia. Trek dalam Kubah naik turun mengikuti arah putaran dalam kubah.

Beberapa larangan selama dalam Bird Aviary.

Papan Informasi Larangan dalam Bird Aviary

Area Satwa malam.


Setelah melintas trek pertama, kita akan memasuki air terjun yang dibaliknya ada semacam gua tiruan yang berisi burung burung malam alias nocturnal.

Koleksi Burung Hantu alias Owl di Bird Aviary

Dalam gua buatan, ada beberapa kandang dan jalur cukup gelap dan anda harus ekstra hati hati.

Koleksi Burung Hantu alias Owl di Bird Aviary

Dilengkapi Air Terjun di dalam gua dan beberapa kandang burung hantu alias Owl dan ada juga kalong.

Kalong besar atau kalong kapauk, Pteropus vampyrus 

Kalong besar atau kalong kapauk, Pteropus vampyrus adalah spesies kelelawar yang merupakan anggota suku Pteropodidae. Spesies ini menyebar di Asia Tenggara dan Kepulauan Indonesia bagian barat hingga Nusa Tenggara. Sebagaimana kalong lainnya, jenis ini pun hanya memakan buah-buahan dan sebangsanya. Kalong kapauk adalah spesies kelelawar yang terbesar, dan tidak memiliki kemampuan ekholokasi.

Kalong besar atau kalong kapauk, Pteropus vampyrus 

Di sepanjang lorong, di sisi yang menempel dengan dinding Kubah, tampak kandang berbagai macam burung mulai dari berbagai spesies Elang, berbagai spesies Rangkok atau Burung Enggang, berbagai spesies Ayam hutan, berbagai spesies burung Nuri dan banyak lagi yang sebaiknya anda melihat dan menyaksikan sendiri keunikan dan keindahannya.

Sensasi Berfoto Bersama Burung Cendrawasih dan Jalak Bali

Berkunjung ke Bird Aviary, tidak hanya bertemu banyak burung, pengunjung juga tentu bisa berfoto bersama ratusan ekor burung. Kalau hobi fotografi, seperti saya, momen di taman burung ini pasti bisa diabadikan dengan sejumlah burung sebagai latarnya. Bird Aviary alias Taman Burung memang tempat yang sangat ini instagramable.

Saat melintas di lokasi tek yang ada semacam tempat pemberhentian, ternyata ada wahana untuk memberi makan burung.  

Biaya memberi makan burung senilai Rp. 25 ribu rupiah. Saya pun segera mendaftarkan diri, mumpung suasana sepi dan tidak antri.  

Saat membayar pakan burung, tampak seekor burung Kakatua berwarna putih yang menemani Mnak yang menjaga Kasir.  Lucu juga burung Kakatua ini. Sambil teriak teriak tidak karuan, dia mengangguk anggukkan kepalanya.

Burung Kakatua Putih, Cacatua pastinator
 
Setelah membayar, Sang Guide dan pengarah gaya bertanya kepada saya. Mas mau foto dengan burung apa?

Dari ratusan burung yang ada di dalam kubah raksasa, saya ingin sekali berfoto dengan Maskot Papua yaitu Burung Cendrawasih dan Maskot Bali yaitu Burung Jalak bali.

Kemudian Sang Pawang memberi saya 2 wadah plastik yang berisi ulat pakan burung. Mirip ulat hongkong tetapi ukurannya lebih besar. Berarti uang Rp. 25 ribu tadi untuk mengganti biaya makan.

Berfoto bersama Burung Cendrawasih dan Burung Nuri Bayan

Interaksi langsung dengan Burung Cendrawasih dan Burung Jalak Bali menjadi idaman saya. Akhirnya terwujud juga.

Sang Pawang, mengarahkan tangan saya yang di kanan dan kiri sudah memegang wadah plastik berisi ulat untuk mengangkat setinggi dada.

Sang Pawang berteriak teriak dengan suara khusus memanggil Burung Cendrawasih dan Burung Jalak Bali.  

Terbukti Sang Pawang memang jago, Pertama kali datang burung Jalak Bali sekitar 3 - 4 ekor berterbangan hinggap di wadah plastik.  Berikutnya dengan suara lantang Sang Pawang yang sepertinya orang dari Indonesia Timur, memanggil Burung Cendrawasih. Hanya dalam hitungan detik, Sang Burung Cendrawasih melintas di tangan kanan saya. Luar biasa.

Sang Burung Cendrawasih dan Burung Jalak Bali, mematuk matuk umpan ulat dengan santai dan tampak sudah terbiasa dengan manusia.

Burung Nuri Bayan Jantan, atau Moluccan eclectus alias Eclectus roratus.

Salut dengan kemampuan melatih dari Sang Pawang.  Selain Burung Cendrawasih dan Burung Jalak Bali, datang juga burung Nuri Bayan, atau Moluccan eclectus alias Eclectus roratus.
Burung Nuri Bayan  Betina, atau Moluccan eclectus alias Eclectus roratus.

  Burung Nuri Bayan, datang dan hinggap di tangan, kepala dam bahu. Sambil makan ulat di wadah plastik, Burung Nuri Bayan berkicau nggak karuan.

Nuri Kepala Hitam atau Black Capped Lory alias Lorius lory

Hadir juga Nuri Kepala Hitam atau Black Capped Lory alias Lorius lory. Tidak seperti kebanyakan burung spesies Lory yang hidup dalam kelompok besar, Nuri Kepala Hitam biasanya ditemukan berpasangan atau dalam kelompok keluarga.  memakan serbuk sari, nektar bunga, buah buhan. biji bijian dan serangga. Penyerbatan Burung ini hanya ada di Maluku, Papua dan Papua New Guinea.

Burung Kakatua Putih, Cacatua pastinator yang senantiasa menemani saya memotret di dalam Bird Aviary

Setelah berfoto dengan burung, saya pun melanjutkan mengikuti jalur trek Bird Aviary. Tampak burung Merak dan aneka burung lainnya.

The green peafowl, Burung Merak hijau, Pavo muticus, Burung Indah Asli Indonesia



The green peafowl, Merak hijau, Pavo muticus adalah spesies merak asli hutan tropis Asia Tenggara. Ini telah terdaftar sebagai terancam punah di Daftar Merah IUCN sejak 2009 (as endangered on the IUCN Red List since 2009)   karena populasi global telah menurun dengan cepat dan sangat terfragmentasi karena hilangnya habitat.

Merak hijau (Pavo muticus) adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti burung-burung lainnya yang ditemukan di suku Phasianidae, merak hijau mempunyai bulu yang indah. Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengkilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.

The green peafowl, Burung Merak hijau, Pavo muticus, Burung Indah Asli Indonesia



Koleksi burung Perkici yang selalu ramai dengan kicauan dan kegembiraannya juga menghiasi doom Bird Aviary di Taman Safari Indonesia.

Perkici Pelangi atau Rainbow lorikeet, Trichoglossus haematodus, memiliki lidah yang ujungnya seperti kuas untuk mempermudah mereka dalam mengambil nectar. Makanan utama Perkici pelangi adalah Serbuk Sari, Nektar, Buah buahan, biji bijian dan serangga.

Berikutnya ada sempat terfoto tetapi tidak semua, kelompok spesies Burung  rangkok atau  Enggang alias Horn Bill.

The wreathed hornbill alias Enggang karangan bunga, Rhyticeros undulatus

The wreathed hornbill alias Enggang karangan bunga, Rhyticeros undulatus, juga dikenal sebagai the bar-pouched wreathed hornbill alias  rangkong karangan bunga berkantung batang, merupakan spesies rangkong yang terdapat di hutan Kalimantan

Saat akan keluar dari Bird Aviary, seekor burung terbang melesat di atas kepala saya dengan suara yang berisik.

 Angsa murai,The magpie goose, Anseranas semipalmata

Ternyata adalah seekor Angsa murai,The magpie goose, Anseranas semipalmata adalah satu-satunya spesies perwakilan yang hidup dari keluarga Anseranatidae. Burung air umum ini ditemukan di utara Australia, Papua dan selatan New Guinea

Saran Saat Berkunjung ke Bird Aviary 
Saat berkunjung ke Bird Aviary sebaiknya saat pagi karena kita akan menyaksikan para burung makan pagi dengan lahap sambil bercengkerama dengan teman teman burung lainnya. 

Buka Pukul 10.00 dan Tutup pukul 17.00. 

Masuk ke Bird Aviary tidak dipungut biaya dan sudah termasuk dalam pembayaran tiket saat masuk Taman Safari.

Saat Anda berkunjung ke Taman Safari, jangan lewatkan untuk berkunjung ke Bird Aviary menyaksikan aneka koleksi Burung yang sangat menarik dan menawan.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Bird Aviary, Berfoto Bersama Burung di Kubah Burung Raksasa Taman Safari Indonesia "

  1. Cara dan gaya bercerita yang lengkap dari Pak Eko. Seolah olah saya bareng berlibur dan berfoto dengan Pak Eko. Terima kasih info yang lengkap dan sajian fotografi yang menarik. Top Foto Top.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.

Popular Posts