Belajar 3 : Photography dan tetap belum ngerti, Memahami File RAW dan JPEG pada Kamera

 Seri Photography 

Dari Tidak Tahu Sama Sekali 
Memahami File RAW dan JPEG pada Kamera 
Tentang Photography dan Tetap Belum Ngerti

 ....pilihlah genre fotografi yang kamu sukai, Jangan mengikuti genre orang yang belum tentu anda menyukainya. belajar boleh, tapi genre mu sendiri adalah trade mark mu...   " - Eko Budi Utomo
Belajar 3
Setelah bersama The Six Boys jeprat sana jepret sini sesuai tema yang sudah dibuat, berikutnya bagaimana caranya mengolah foto yang sudah ada menjadi karya yang lebih disukai atau memiliki nilai preferensi tinggi

Sengaja saya tidak bilang mengolah foto yang benar, tapi yang baik, karena ternyata setiap orang memiliki pandangan yang berbeda dan selalu ada trend dengan tema tema yang berbeda. Terkadang trend tone warna biru, trend tone warna gelap, tren tone warna merah, jadi yang penting belajar dulu. ok. 

Pertengahan tahun 2020, perlahan dan bertahap mempelajari bagaimana cara mengolah hasil jepretan saya. 
 
Jika ada dari teman teman membaca artikel ini, untuk yang sudah ahli dan pakar,  mohon jangan ditertawakan ya, dan kalau bisa memberi masukan atau saran supaya proses belajar saya semakin lengkap. Terima kasih.

Ok, setelah Belajar 1, Belajar 2 berikutnya masuk ke Belajar 3.

Memahami File RAW dan JPEG pada Kamera 

Pada kamera saku tingkat lanjut (Prosumer) dan kamera DSLR terdapat beberapa pilihan format file gambar yang biasa digunakan yaitu RAW dan JPEG. Pemilihan jenis file yang tepat sangat penting dilakukan sebelum mengambil gambar karena akan mempengaruhi kualitas gambar yang diinginkan selama proses pengolahan.

A. RAW

File RAW artinya file dengan data mentah yang mengandung informasi bagaimana suatu gambar diambil seperti waktu dan tanggal pengambilan, nilai eksposure, tipe kamera dan lensa, dll, informasi ini dikenal juga sebagai Metadata. 

Intinya file RAW adalah format asli yang merupakan perwujudan original dari hasil kerja Sensor gambar digital. File RAW mempunyai ekstensi file yang berbeda-beda untuk setiap kamera seperti CRW untuk Canon EOS, NEF untuk Nikon, ARW untuk Sony dan ORF untuk Olympus. Karena kebanyakan aplikasi fotografi tidak diproses dalam file RAW maka file RAW harus dikonversikan terlebih dahulu ke dalam format yang umum seperti JPEG atau TIFF sebelum gambar tersebut digunakan dalam software pemrosesan gambar (image processing).

Step by Step Format Raw


Kenapa harus shooting dengan file RAW?

Ada banyak alasan untuk mengambil gambar dengan file RAW dibandingkan dengan file JPEG, akan tetapi penting untuk diingat bahwa gambar dengan file RAW membutuhkan pekerjaan tambahan untuk mengatur keseimbangan warna yang diinginkan sedangkan file JPEG keseimbangan warna nya sudah diatur oleh kamera itu sendiri. 

Beberapa keuntungan jika shooting gambar dengan format file RAW:

Dapat mengontrol White Balance, pengaturan warna dan koreksi gamma setelah proses pengambilan gambar sehingga opsi untuk pemgolahan gambar lebih banyak.

File RAW tidak mengalami kompresi sehingga tidak ada data gambar yang hilang dan kualitas gambar lebih bagus.

File RAW dapat mengontrol pengurangan noise dan mengontrol ketajaman setelah pengambilan gambar sedangkan untuk file JPEG pengurangan noise dan ketajaman gambar sudah permanen tergantung dari setting kamera pada saat mengambil gambar.

Format RAW diibaratkan sebagai negatif film yang digital sehingga memungkin untuk berkreasi lebih besar dalam pengaturan gambar yang diinginkan.

Kerugian menggunakan format file RAW:

Karena file nya tidak mengalami kompresi maka ukuran file nya lebih besar sehingga membutuhkan kapasitas memory card yang lebih besar, biasanya ukuran file RAW lebih dari 2 kali ukuran file JPEG.

Banyak memakan waktu selama pemotretan (mengurangi kecepatan kamera).

Butuh kerja tambahan dan waktu tambahan untuk pengolahan gambar karena pengolahan gambar tidak dilakukan oleh kamera.

Butuh software khusus agar file nya bisa dibaca. 

B. JPEG (Joint Photographic Experts Group)

JPEG adalah format file gambar populer yang memungkinkan seseorang menghasilkan gambar dengan tingkat kompresi yang tinggi. Ketika mengambil gambar dengan format JPEG, kamera akan mengubah file RAW melalui software yang ada dalam kamera menjadi file JPEG 8-bit warna kemudian disimpan di memory card. 

Selama proses ini berlangsung kamera akan meng-kompres gambar sehingga menyebabkan beberapa data akan hilang, oleh karena itu ukuran file JPEG akan lebih kecil dibandingkan dengan file RAW.

Step By Step Format JPEG

Keuntungan shooting dengan format file JPEG:

Format JPEG bisa dibaca oleh program apapun yang tersedia di pasaran.
Ukuran file nya lebih kecil sehingga tidak banyak memakan memory card.
File nya bisa langsung di cetak tanpa butuh waktu tambahan untuk pengolahan gambar.

Kerugian shooting dengan format file JPEG:

Beberapa data akan hilang karena file nya di kompresi.
Tidak banyak ruang untuk pengolahan gambar jika dibandingkan dengan RAW.
Noise dan ketajaman gambar permanen tergantung pada pengaturan di kamera sehingga tidak bisa di kontrol.

So, format file mana yang Anda pilih?

Jika kapasitas memory card Anda minimal 4GB dan ingin mengambil gambar saat momen istimewa, pilihlah format RAW.

Jika kapasitas memory card Anda pas-pasan dan hanya untuk mengambil momen yang biasa saja, pilihlah format JPEG.

Untuk jalan tengahnya jika Anda memiliki kapasitas memory card yang besar, format RAW + JPEG (kamera akan menyimpan ke dua format sekaligus).

Pilihan format penyimpanan yang ada di kamera DSLR (Nikon) biasanya adalah

NEF (RAW) + JPEG Fine
NEF (RAW) + JPEG Normal
NEF (RAW) + JPEG Basic
NEF (RAW)
JPEG
JPEG Normal
JPEG Basic

Semakin kebawah, ukuran file akan semakin kecil.  Jadi format penyimpanan sebaiknya disetting di awal sesuai kebutuhan Anda.

Sebagai informasi dan contoh, jika anda memilih NEF (RAW) + JPEG FIne, akan ada 2 file yang disimpan dalam 1 kali foto, 1 file untuk RAW yang ditandai di file dengan NEF dan 1 lagi file JPEG.  1 Foto bisa menghabiskan memory NEF 15 -25 Mega dan JPEG nya bisa menghabiskan memory 10 - 18 Mega. Total bisa 25 - 43 Mega.














Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Belajar 3 : Photography dan tetap belum ngerti, Memahami File RAW dan JPEG pada Kamera "

  1. Jadi sebaiknya pilih JPEG ketiga dari bawah yang Pak Eko sebutin di atas? Selama ini aku belum pernah coba motret pakai Raw sih. Btw aku udah baca beberapa artikel fotografi. Judulnya bikin mesem2 hahaha ga ngerti2 kalau aku mah, beda sama Bapak yang lebih cepat paham. Tapi ga ada kata terlambat untuk belajar ya pak? Mantap deh semangat terus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul bu Nurul. Kalau untuk foto dasar yang akan langsung ditampilkan, sebaiknya memilih JPG Fine, supaya kualitas gambarnya kalau dicrop atau diatur sedemikian rupa masih bagus dan tidak pecah. Saya juga baru belajar Bu. Betul sekali, setuju dengan Ibu, tidak ada kata terlambat. Tetap semangat. Terima kasih Bu, selamat beraktifitas dan salam sehat.

      Delete

Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.

Popular Posts