Pengalaman Berkebun Kopi hingga menikmatinya, Dari Benih Hingga Secangkir Kopi yang Nikmat

Cerita Sebutir Benih Kopi Hingga Tersaji Secangkir Kopi 

Arabica dan Robusta di Hadapan Anda



Informasi Kopi Arabica, Robusta dan Excelsa

Siapa tidak kenal Kopi, hampir pasti diantara teman teman pasti mengenal kopi.  Kalau sudah tersaji di meja, secangkir  kopi baik manis ataupun pahit, pasti sudah terbayang nikmatnya.

Buah Kopi Arabica - Coffea arabica yang masak

Tahukan Anda lika liku bagaimana secangkir kopi bisa terhidang di hadapan Anda?

Saya akan menuangkan pengalaman saya selama berkecimpung di dunia kopi sekitar belasan tahun belum puluhan tahun sih, mulai dari pembukaan hutan, persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hingga sampai saat ini menjadi penggemar kopi yang setia.

Di dunia kopi, sebenarnya ada beberapa spesies yang dikembangkan sebagai penghasil kopi yang umum dikonsumsi oleh penggemar kopi diantaranya
  1. Kopi Robusta, Coffea canephora
  2. Kopi Arabica. Coffea arabica
  3. Kopi Excelsa, Coffea liberica
Masing masing spesies memiliki penggemar dan juga memiliki karakteristik cita rasa.

Ciri khas umum dari segi citarasa, berikut karakternya
  1. Kopi Robusta memiliki karakter Body kuat, bitter, dengan kafein tinggi tetapi fragrant dan aroma tidak terlalu kuat serta flavor juga unik khas robusta.
  2. Kopi Arabica memiliki karakter Body lebih light, acidity, dengan fragrant dan aroma lebih kuat, serta flavor khas arabica.
  3. Kopi Excelsa paling sedikit penggemarnya dibandingkan Robusta dan Arabica serta memilki postur tanaman paling besar diantara Kopi Robusta dan Kopi Arabica. 
Dokumentasi merupakan hasil jepretan saya selama berkecimpung di bidang Kopi sebelum berpindah menekuni bidang yang lain dan tidak tersimpan begitu saja di dalam memory hard disk dan di memory saya yang lambat laun sudah mulai melambat karena prosesornya tidak diupgrade.

Menarik lho ceritanya, baca sampai habis ya tentang serba serbi Kopi....

Dompolan buah kopi arabica yang masih hijau. Membutuhkan waktu sekitar 10 bulan biji kopi dari bunga hingga dipanen dan disajikan ke hadapan anda.

Perkebunan Kopi Arabica dan Robusta  

Ada beberapa lokasi perkebunan kopi tempat saya belajar menimba ilmu dan pengalaman tentang kopi. 

Perkebunan Kopi Arabica di Sumatra

Lokasi perkebunan Kopi Arabica yang ada di Sumatra dengan area yang sangat subur.

Perkebunan Kopi Arabica Coffea arabica, Banyuwangi, Jawa Timur. 
Perkebunan Kopi Arabica di Banyuwangi Jawa Timur.

Perkebunan Kopi Excelsa - Coffea liberica, Jawa Timur

Perkebunan Kopi Robusta, Coffea canephora di Blitar Jawa Timur
Perkebunan Kopi Robusta di Blitar Jawa Timur yang termasuk dalam lingkup dulu saat saya bekerja di bidang kopi.

Nah, dengan belajar dan berkecimpung di dunia kopi dari mulai persiapan lahan hingga pengolahan sampai tata cara mencicipi Kopi membuat banyak hal yang bisa dipelajari dan disharing.

Konservasi Perkbunan Kopi dengan pengaturan naungan, kopi dan tanaman sela
Ok, supaya pengalaman ini tidak berhenti di saya, maka saya berusaha untuk menyampaikan pernak pernik tentang kopi.

Persiapan Benih 

Hal pertama yang menjadi perhatian saat membangun Perkebunan Kopi atau kalau indivual saya sebut Kebun Kopi, baik Kopi Arabica, Kopi Robusta, ataupun Kopi Excelsa yang juga mulai naik lagi permintaannya.

Benih Kopi Arabica untuk pembuatan bibit Kopi
Persiapan benih kopi untuk perbanyakan kopi, dan bahan tanam kopi atau benih kopi, bisa berasal generatif atau dari Biji yang biasa disebut benih dan berasal dari Vegetatif atau dari entres yang akan digrafting atau okulasi ke batang bawah biasa disebut Klon.

Pembangunan Kebun Benih Kopi Arabica biasanya diperoleh dari Generatif , sebagai penghasil Benih untuk persiapan bibit, biasanya dimulai dari pembelian Benih Bersertifikat baik dari Balai maupun penangkar benih bersertifikat. 

Sedangkan untuk Pembangunan Kebun Benih Kopi Robusta dan Excelsa, yang biasanya diperoleh dari vegetatif - Entres , diperlukan adalah pembangunan kebun entres dari klon klon unggul.

Pembangunan Kebun Entres untuk Klon Robusta BP 308

Pembangunan Kebun Entres Robusta menjadi hal penting sebelum menanam kopi dalam skala luas.
Pemilihan Klon Kopi Robusta yang memiliki karakteristik yang diinginkan seperti  Produksi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit maupun adaptasi terhadap lingkungan.

Dokumentasi saat pembangunan Kebun Entres Robusta BP 308 

Kebun Entres Kopi Robusta, juga dapat dibangun untuk menjadi batang bawah kopi arabica yang tumbuh di daerah dengan serangan nematoda yang tinggi.

Penyakit tanaman kopi yang termasuk ditakuti pekebun kopi adalah serangan Nematoda, atau cacing kecil .  

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kopi di Indonesia adalah serangan nematoda parasit tumbuhan terutama Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis. Serangan nematoda ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dan menurunkan produksi baik kuantitas maupun kualitas.

Serangan Pratylenchus coffeae pada kopi robusta dapat menurunkan produksi sampai 28,7% - 78,4% seperti yang pernah kami alami dan Serangan Radopholus similis bersama-sama dengan Pratylechus coffeae pada kopi arabika dapat mengakibatkan kerusakan tanaman sampai 80% dan bahkan tanaman dapat mati pada umur kurang dari 3 tahun atau TBM, Tanaman menghasilkan dan  bahkan serangan pada tanaman TM atau Tanaman Menghasilkan juga sangat mematikan.

Serangan terberat adalah, keamtian tanaman dan gagalnya panen. Jadi pemilihan bahan tanam harus menjadi perhatian penting supaya tidak menyesal di kemudian hari.

Proses penyambungan entres kopi dan batang bawah Rootstock 

Ingat, tanaman perkebunan seperti Kopi adalah tanaman tahunan, tidak serta merta hari ini ditanam, sebulan lagi bisa berbuah.  Tunggu 2 - 3 tahun untuk bisa memetik hasilnya, jadi jangan sampai kehilangan Modal Investasi dan Rugi waktu.

Untuk informasi varietas arabica dan klon klon kopi Robusta yang memiliki karakter unggul ada di dalam benak saya dan memang kopi kopi yang unggul. Kontak saya kalau ingin diskusi ya.

Persiapan Area Pembibitan

Tahapan pembibitan kopi dimulai dari benih hingga persiapan areal pembibitan dan pemeliharaan bibitb hingga siap tanam.
Tahapan awal mulai dari 
  1. Persiapan areal 
  2. Penyemaian benih
  3. Perawatan penyemaian
Berikut dokumentasi terkait pembibitan kopi.

Proses penyemaian benih kopi, khususnya untuk kopi Arabica yang self pollination

Benih kopi yang sudah diberikan perlakuan fungisida dan disemai di persemaian


Benih Kopi yang sudah disemai ditutup dengan terpal atau plastik untuk menjaga kelembaban udara yang cocok untuk perkecambahan - germination

Membutuhkan waktu sekitar 8 - 16 hari untuk proses perkecambahan kopi. 

Pertumbuhan Bibit Kopi Kotiledon

Pertumbuhan benih kopi yang berkecambah 

Setelah benih Kopi Arabica disemai, sekitar 8 - 16 hari benih akan berkecambah dan disebut fase Serdadu.

Benih Kopi yang berkecambah dan disebut fase serdadu, Army phase pada rentang waktu 8 - 16 hari
Memang bentuknya seperti tentara yang memakai helm, jadi cocoklah kalau disebut sebagai fase serdadu.

Tingkat keberhasilan perkecambahan > 85% dan pertumbuhan cukup bagus pada fase serdadu

Tingkat keberhasilan perkecambahan yang bagus adalah > 85% dan dikurangi 5% menjadi 80% ini menjadi angka standar untuk proses pembibitan dan penyiapan jumlah polibag untuk tahap berikutnya.

Proses persiapan polibag untuk proses transplanting

Proses penyediaan media dan proses pengisian polibag membutuhkan HOK yang lumayan banyak karena biasanya lokasi media cukup jauh dan diperlukan pembersihan, pengayakan dan penambahan pupuk dasar, atau dengan rata rata 300 polibag per  HOK.

Pemberian naiungan di area pembibitan kopi
Polibag yang akan menjadi tempat transplanting disusun di bawah shade net dengan persente menahan matahari sekitar 70%.

Fase Kotiledon, fase yang tepat untuk transplanting bibit kopi ke Polibag ukuran lebih besar

Setelah fase serdadu berikutnya adalah fase daun kotiledon, dan pada saat ini sudah saatnya untuk ditransplanting.

Fase Kotiledon, fase yang tepat untuk transplanting
Proses tranplanting dari fase kotiledon ke polibag juga memerlukan tenaga kerja yang cukup lumayan, kemampuan per orang sekitar 250 polibag. 

Bibit Kopi umur 1 bulan setelah ditransplanting
Cara transplanting dengan membuat lubang tanam di polibag dan kemudian bibit kopi fase kotiledon ditanam dan jika akar terlalu panjang dipotong terlebih dahulu.

Penyusunan Polibag di area Nursery dengan penyusunan polibag masih dalam jangkauan tangan pekerja saat merawat bibit 

Pemeliharaan Bibit 

Pemeliharaan bibit yang sudah tumbuh

Penutupan dengan shade net atau naungan bertahap sesuai umur akan dibuka hingga bibit siap dengan matahari penuh 
Perawatan bibit yang terpenting adalah
  1. Penyiraman
  2. Penambahan media tanam
  3. Pengendalian gulma, khususnya untuk media dari pupuk kandang
  4. Pengendalian hama dan penyakit
  5. Pemupukan
  6. Pengaturan naungan

Bibit Kopi Siap Tanam

Setelah berumur memasuki 5 bulan, sebagian bibit kopi sudah ada yang bisa diseleksi untuk ditanam di lapangan.

Bibit siap tanam yang sudah dikuatkan dengan sinar matahari penuh
Kriteria bibit sehat dan siap tanam
  1. Memiliki fisik tegak dan vigor sehat
  2. Tinggi lebih dari 25 cm
  3. Diameter batang lebih dari 3 mm
  4. Tidak terserang hama dan penyakit
Sebelum dikirim ke lapangan, bibit disiram hingga jenuh dan dipupuk terlebih dahulu.

Penanaman Bibit Kopi  

Penanaman Kopi Arabica dengan jarak tanam 3 x 2 m dan Kopi Robusta 3 x 3 m.
Penanaman Kopi sebaiknya didahului dengan penanaman tanaman naungan

Yang terpenting dalam dunia perkebunan adalah ukuran lubang tanam yang sesuai standar apalagi melebihi ukuran standar.


Lubang tanam dibuat dengan ukuran minimal 60 x 60 x 60 cm, tanah top soil dan sub soil dipisahkan. 

Lubang tanam yang sudah dibuat dibiarkan terbuka sekitar 2 - 1 bulan untuk mengeluarkan gas gas beracun dan menghindari serangan serangga pemakan akar seperti lundi atau uret.

Penanaman Tanaman Kopi Arabica
Proses penanaman bibit dengan meletakkan top soil terlebih dahulu baru sub soil di permukaan tanah.

Sebelum penanaman kopi, sebaiknya atau malah bahkan wajib didahului dengan penanaman tanaman naungan.

Pengecekan kondisi tanaman 
Jenis tanaman naungan yang dipergunakan terdiri dari beberapa jenis.
  1. Lamtoro, Leucaena leucocephala
  2. Gamal, Gliricidia sepium
  3. Dadap, Erythrina subumbrans
  4. Kelapa, Cocos nucifera
  5. Sengon, Paraserianthes falcataria
  6. dll
Tanaman tanaman naungan ini sangat diperlukan dan berfungsi saat untuk mengatur pembungaan dan mempertahankan umur tanaman kopi.  

Pengaturan tanaman naungan kopi dengan kelapa di sebelah kiri dan lamtoro di sebelah kanan 
Beberapa tanaman kopi, tanpa naungan akan berproduksi tinggi tetapi rentan untuk kembali berproduksi di tahun berikutnya karena terforsir atau dalam istilah kopinya over bearing atau over drach, gampangnya kecapekan saat berproduksi tinggi.


Kerapatan tanaman naungna disesuaikan dengan kondisi penyinaran matahari setempat, jangan terlalu rapat dan jangan terlalu kosong.

Pemeliharaan Tanaman Kopi

Pemeliharaan tanaman kopi yang penting adalah 
  1. Sensus Tanaman Kopi
  2. Pemangkasan
  3. Pengendalian gulma
  4. Pemupukan
  5. Pengendalian hama dan penyakit

Sensus tanaman kopi menentukan kegiatan pemeliharaan berikutnya 
Pemangkasan tanaman kopi merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan yang penting
Pemangkasan yang ideal pada tanaman kopi tipe Tall, Seperti Varietas S Lini 
Tipe pemangkasan pada tanaman kopi dengan tipe pertumbuhan kerdil atau kate - Dwarf seperti Varietas Catimor

Pemupukan tanaman kopi

Serangan hama Lundi atau Uret Lepidiota stigma di tanaman kopi

Serangan hama Penggerek Buah kopi dan Imago Hypotenemus hampei serangga penyebab rusaknya buah kopi


Serangan kutu hijau  Coccus viridis dan Saessetia coffeae pada tanaman kopi

Serangan Penggerek batang mulai dari Zeuzera coffeae atau Cerambycidae pada tanaman Kopi Arabica


Penyakit karat daun Hemileia vastatrix pada tanaman Kopi Arabica

Serangan Jamur Upas, Upasia salmonicolor pada Kopi

Serangan Nematoda yang menghancurkan perkebunan Kopi di Indonesia

Serangan Nematoda yang menghancurkan perkebunan Kopi di Indonesia
Kalau melihat hama dan penyakit yang menyerang tanaman Kopi, semakin membuat kita menghargai tanaman kopi dan minuman kopi, bahwa menyajikan secangkir kopi di meja Anda membutuhkan effort yang luar biasa.

Tanaman kopi dengan tanaman naungan yang cukup

Bergelut dengan dunia kopi memang sesuatau hal yang mengasyikkan dan banyak hal yang bisa dipelajari.

Team Perawatan dan pengembangan Kopi saat itu

Panen Kopi  

Setelah melalui pembungaan kopi yang baunya sangat harum sampai parfum terkenal pun menjadikan aroma kopi sebagai identifikasi parfum termahal mereka.

Bunga Kopi Arabica

Bunga Kopi Arabica

Dari bunga hingga menjadi buah kopi siap panen diperlukan waktu antara 9 - 10 bulan.  Semakin terik sinar matahari, proses pematangan kopi semakin cepat.

Bunga Kopi yang penyerbukannya berhasil 
Ternyata, warna kopi matang tidak selalu merah, ada juga yang kuning lho, dari varietas Caturra Yellow. 

Buah Kopi Arabica saat matang berwarna merah dan kuning - Caturra Yellow 

Sistem Panen kopi di perkebunan dikenal ada sistem borongan dengan basis.  Artinya sampai dengan batas sekian kg, dibayar dengan standar upah dan lewat dari basis akan diberikan insentif upah yang berjenjang. 

Panen Kopi Arabica di awal musim
Panen Kopi Arabica saat musim  di Perkebunan Kopi Banyuwangi

Panen Kopi Arabica saat musim  di Perkebunan Kopi Banyuwangi
Panen Kopi Arabica saat musim  di Perkebunan Kopi Banyuwangi

Pengolahan Kopi

Red Cherry, Pilihan buah kopi merah yang menghasilkan cita rasa nikmat
Pengolahan buah kopi secara umum ada 2 sistem
  1. Pengolahan kopi sistem basah - Wett Process
  2. Pengolahan kopi sistem kering - Dry Process

Kalau pun ada proses proses lain, ini merupakan pengembangan dari 2 sistem pengolahan kopi tersebut.

Pengembangan dari kedua proses pengolahan itu  biasanya pengaturan waktu fermentasi dan proses washing lendir atau pencucian lendir atau mucilage untuk proses basah dan pengaturan waktu jemur gelondong atau buah kopi untuk dry process yang umumnya disebut Proses Natural.

Karena sekarang banyak metode yang aneh aneh dari bahasa penyebutan, mungkin nama nama ini untuk meningkatkan nilai jual kopi.  Seperti mulai dari nama Honey, winy, Natural, semi washed, Natural honey dan lain lain entah nama sebutan yang aneh aneh. 

Apa beda pengolahan Kopi sistem basah dan sistem kering?
Pengolahan kopi sistem basah, WIB
Pengolahan Kopi Sistem Basah atau Wet Process atau dalam bahasa Belanda sering disebut WIB, yang utama adalah pengupasan buah kopi setelah panen, dilanjutkan dengan 
  1. Kopi Arabica difermentasi untuk mempermudah pencucian lendir pada kopi arabica dan 
  2. Kopi Robusta langsung dilalakukan pencucian untuk kopi Robusta karena lendirnya tipis dan mudah dicuci
Proses fermentasi pada Kopi Arabica bisa diatur waktunya sesuai karakter yang diinginkan tetapi jangan sampai over fermented.  
Fermentasi pada kopi arabica ada 2 macam :
  1. Fermentasi basah - Wet Fermentation, dalam fermentasi diberi air baik direndam maupun di air mengalir
  2. Fermentasi kering - Dry Fermentation, dalam proses fermentasi tidak direndam air, buah kopi yang sudah dikupas ditumpuk dan ditutup karung

Pengolahan kopi sistem Kering, DP
Pengolahan Kopi sistem kering, DP atau disebut juag Dry Process atau sekarang banyak yang menyebutnya Natural, pada prinsipnya buah kopi tidak dilakukan pengupasan tetapi setelah dipanen langsung dijemur.  Dijemur hingga kering dalam bentuk gelondongan atau buah kopi.

Pengolahan kopi dry proses atau Natural, dijemur dari saat buah baru dipetik
Kedua sistem pengolahan ini, bagi para cup tester akan sangat mudah mengenalinya. 

Pengolahan basah, memerlukan peralatan mulai dari 
  1. Bak Penampung  buah kopi
  2. Pulper atau pengupas buah
  3. Fermentation Tank, atau Bak Fermentasi
  4. Washer atau Mesin Pencuci lendir
  5. Dryer, alat pengering dan tungku
  6. Sun Dry, pengering dengan matahari
  7. Bak Penampungan Kulit
Berikut dokumentasi sistem  pengolahan basah dak alurnya.  

Bak Penerimaan buah kopi dan Bak Sortir

Buah Kopi dari Kebun akan masuk ke Bak ini, dan 
  1. Buah kopi Superioe atau buah kopi yang bagus akan tenggelam
  2. Buah Kopi Inferior atau bukan kopi rusak atau cacat akan mengapung
Mesin Pulper, Pengupas buah kopi

Berikutnya buah kopi akan masuk ke Mesin pengupas buah kopi atau Raung Puplper atau Pulper.  Biji kopi akan dipisahkan antara kulit dan buah kopi

Bak penampung buah kopi yang sudah dikupas sekaligus sebagai bak fermentasi

Buah kopi yang sudah dikupas kulit oleh mesin pulper atau Raung Pulper akan ditampung di bak penampungan biji.  Di dalam bak ini, perlakukan fermentasi dapat dilakukan, bak 12 jam ataupun 36 jam, yang penting jangan sampai over fermented.

Fungsi utama fermentasi adalah untuk memecah rangkaian gula yang membentuk lendir kopi dan mudah dilepaskan dari kulit biji.

Mesin Washer, Mesin Pencuci lendir

Berikutnya, setelah difermentasi, biji kopi akan dicuci dari lendir biji kopi akan dialirkan ke kanal pencucian lendir yang mengalir.

Kanal untuk pencucian lendir biji kopi sebelum masuk ke Pengeringan

Setelah diwasher atau dicuci, biji kopi selanjutnya diputar di kanal pembersih lendir sebelum masuk ke air pengetusan air.

Screen pengetusam air sebelum masuk ke area penjemuran

Dari Kanal pencucian lendir, biji basah yang lendirnya sudah dicuci masuk ke area pengetusan air sebelum ke area penjemuran atau pengeringan.

Pengeringan Kopi

Proses pengeringan kopi dapat dilakukan dengan
  1. Lantai jemur dan para para dengan sinar matahari
  2. Artifical dryer atau mesin pengering baik yang berbentuk silider (raung Dryer) atau yang berbentuk vertikal

Area Pengeringan Kopi, Lantai Jemur Biji Kopi 
Setelah dari Bak Pengetusan, biji kopi yang airnya sudah tidak menetes lagi, ditransfer ke lantai jemur atau ke mesin pengeringan atau raung dryer.

Biji Kopi yang dikeringkan di bawah sinar matahari, dibolak balik untuk mempercepat pengeringan

Pengeringan biji kopi di lantai jemur, dilakukan pembalikan dan untuk mencapai kadar air sekitar 13 - 14% diperlukan waktu hingga 5 hari tergantung cuaca dan terik sinar matahari.

Raung Dryer, mesin artifical dryer untuk mengeringkan biji dibantu tungku pemanas

Biji kopi juga dapat dikeringkan dengan alat pengering buatan atau artificial dryer, baik yang berbentuk silider ataupun yang berbentuk vertikal.

Berikut aktifitas penjemuran kopi dengan sinar matahari yang membutuhkan tenaga kerja untuk membalik dan mengatur posisi biji kopi saat dikeringkan.

Proses pengeringan kopi dengan lantai jemur

Tampak pipa pipa di atas lantai jemur yang merupakan alat transfer kopi. Biiji kopi didistribusikan via pipa pipa tersebut ke lantai jemur yang masih kosong.

Pengeringan Kopi masih terbungkus kulit tanduk di lantai jemur
 
 
Aktifitas pembalikan biji di di lantai jemur saat penjemuran biji kopi

Sedangkan untuk pengolahan kering, buah kopi langsung dijemur di bawah sinar matahari dan umumnya dikerjakan oleh para petani yang tidak memiliki peralatan seperti perkebunan kopi.
Biji Kopi yang sudah kering dipacking untuk dilakukan Hulling 
Cita rasa kopi yang diolah dengan wet proses lebih konsisten dan stabil dibandingkan dengan proses pengolahan kering atau natural. 

Pengupasan Biji Kopi, Pulper

Biji kopi yang sudah kering, 
  1. Kopi Arabica dengan kadar air 12 - 14%
  2. Kopi Robusta dengan kadar air 13 - 16%

selanjutnya dilakukan pengupasan kulit tanduk atau Hulling dengan mesin Huller.



Setelah dikupas kulit tanduknya, barulah produk kopi ini disebut Green Bean.
 
Biji Kopi dengan kulit tanduk

Dari bentuk kopi dengan kulit tanduk atau husk, menjadi biji kopi yang sudah dikupas atau green bean.

Biji Kopi yang sudah dikupas kulit tanduk, Green bean

Setelah berbentuk kopi yang sudah dikupas kulit tanduknya, selanjutnya kopi masih melalui proses seleksi atau sortir untuk memisahkan kopi sesuai gradenya.


Seleksi dan Sortir Biji Kopi

Biji kopi yang sudah dikupas kulit tanduk, akan dilakukan sortir dan seleksi.  Tahap awal seleksi adalah dengan memisahkan ukuran biji kopi yang dikenal dengan grading size.  Dipisahkan dengan mesin pengayak yang terdiri dari beberapa lapisan dengan ukuran size yang diinginkan.

Mesin grading size yang memisahkan ukuran biji kopi tersusun atas beberapa screen yang digetarkan
Di bawah ini ada 3 screen yang memisahkan ukuran biji Kopi.

Mesin grading dengan mekanisme getar dan ukuran lubang yang menyaring ukuran biji kopi

Berikutnya dilakukan pemisahan antara biji kopi pecah, jamur, kusam atau jika ada permintaan khusus, dipisahkan kopi lanang.

Meja Kerja Sortir, Proses sortasi biji kopi untuk memisahkan sesuai standar kualitas

Setelah disortir, biji kopi dikemas dan disusun di Gudang menunggu pembeli. 

Gudang Pemyimpanan biji kopi kering dengan sirkulasi udara yang baik untuk mempertahankan kualitas biji kopi, baik warna maupun kualitas dari serangan jamur

Biji kopi yang disimpan di gudang dengan sirkulasi udara yang baik, bisa bertahan lama dan tetap terjaga kualitasnya.

Penyangraian Kopi

Sensasi saat me roasting Kopi terasa mengasyikkan 

Proses penggorengan kopi  atau penyangraian kopi merupakan menurut pengalaman saya adalah proses mengeluarkan kadar air kopi yang ada di dalam biji dengan dibantu dengan pemanasan diserta proses karamelisasi.

Proses penyangraian Kopi menjadi salah satu hal yang penting, jangan sampai di proses terakhir ini, usaha menanam kopi bertahun tahun, dan menunggu sebutir biji kopi hingga 12 bulan, meliputi 10 bulan  proses bunga hingga buah, 2 bulan proses pengolahan, pengeringan hingga sortasi, rusak begitu saja.

Ingat ya, jangan sampai hanya karena salah melakukan penyangraian dan tidak hati hati, rusaklah jerih payah yang luar biasa untuk memproduksinya.

Kopi Indonesia diantara Kopi Dunia seperti  Brasil, Colombia, Costa Rica, Guatemala dll 
Pengalaman saya saat menggoreng atau menyangrai kopi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  1. Cek jenis kopi, apakah kopi robusta, kopi arabica atau kopi excelsa
  2. Cek kadar air kopi, sebelum dimasukkan ke silo sangray
  3. Cek keseragaman biji kopi 
  4. Cek Kualitas biji kopi, apakah grade 1, grade 2 ataupun di bawahnya
Kopi Mandheling pernah menjadi kopi terbaik dan termahal di dunia
Berikutnya dari segi Mesin Penggorengan, baik untuk home roaster maupun manufacture roaster,  
  1. Cek juga kondisi pengapiannya, 
  2. Cek isi gas kalau menggunakan gas dalam sangray
  3. Cek listrik kalau menggunakan listrik, token masih ada atau sudah mepet
  4. Cek peralatan pendinginan
  5. Cek sampah di bawah silinder pendinginan
  6. Cek pengatur suhu
Nah, proses sangray sangat menarik dan mengasyikkan.  Saat awal tahun 2000 an, mulailah pengalaman menyangrai ini saya dapatkan.

Kopi itu memang unik dan menarik untuk dipelajari.  Bisa saja pengalaman saya berbeda dengan pengalaman teman teman.

Saya bercerita versi pengalaman bahwa dalam menyangrai kopi ternyata kalau perhatikan ada 3 Crack atau Krek, atau bunyi bunyi yang mirip kretek kretek.  Semacam bunyi menguapnya atau keluarnya air dalam bentuk uap.

Krek ini nantinya akan berkaitan dengan warna warna penyangraian kopi yang merupakan proses terbakarnya gula serta terjadi caramelisasi dan berubah warna yang diistilahkan 
  1. Light roasting
  2. Light to medium roast
  3. Medium roast
  4. Medium to dark roast
  5. Dark roast
  6. Over roast
  7. Charcoal
Biasanya dari proses sangray,
  1. Krek 1 identik dengan dibawah point light dengan biji yang berwarna belang dan belum layak dikonsumsi
  2. Krek 2 identik dengan light dan proses di atas light
  3. Krek 3 identik dengan light to medium, jika ditahan menjadi medium, dan jika dibiarkan terlau lama akhirnya burn alias menjadi Charcoal.
Ingat ya teman teman, Sangray Kopi yang benar itu tidak harus hitam, karena kalau sudah berwarna hitam sebenarnya teman teman sudah minum Arang alias Charcoal.   

 


Pelajaran Roasting Kopi ini tidak sembarangan bisa didapatkan.  Harus dipelajari dan dilakukan sendiri, supaya feeling sebagai Roaster Coffee didapatkan dengan nurani yang benar dan bukan karena SOP.

Feeling saat tingkat kematangan ini atau degree of roasting, sampai ada yang membuat grafik tingkat kematangan yang dikoneksi antara Coffee Roaster Machines dengan komputer yang membaca tingkat perubahan warna dan suhu serta waktu.

Untuk apa?  ya supaya seragam level penggorengannya.

Satu hal, feeling manusia biasanya lebih peka meskipun lambat laun akan berkurang karena uzur.  

Menikmati Kopi

Hasil akhir dari semua proses yang saya gambarkan tersebut mulai dari persiapan lahan kopi, pembibitan kopi, penanaman kopi, pemeliharaan tanaman kopi serta melindungi dari hama dan penyakit, proses pembungaan, proses panen, proses pengolahan kopi, sebenarnya pada akhirnya adalah "Secangkir Kopi" yang nikmat terhidang di hadapan anda. 

Semua proses pembibitan hingga penggorengan kopi, berakhir di Secangkir Kopi yang nikmat. 

Menikmati kopi itu tidak bisa diburu buru. Meminum kopi karena kenikmatannya dan minum kopi karena haus itu berbeda.

Berbeda sensasi dan kenikmatannya, apalagi ditemani atau ngobrol dengan beberapa kawan. Akan semakin nikmat.

Bersama teman teman dari Komunitas Kopi Indonesia

Berkecimpung di bidang Kopi dan menjadi penggemar kopi memang sesuatu hal yang menyenangkan. 

Bekerja di bidang kopi, bisa merasakan kopi dari seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia.

Setiap daerah memiliki ciri khas kopi masing masing, terutama karena pengaruh tanah dan iklim setempat serta jenis kopi yang ditanam.

Kaitan ini tercermin dari beberapa specialty coffee yang sering kali menyebutkan nama daerah dan bukan jenis kopi.

Kalau sudah berkumpul dengan teman komunitas kopi, serasa keluarga dengan satu selera
Seperti Kopi Gayo dari Aceh, Kopi Toraja dari Sulawesi, Kopi Jawa, yang ditanam di lereng Gunung Ijen Jawa Timur,  Kopi Kintamani dari Bali, Kopi Mandailing yaitu dipanen dari kopi di sekitar Mandailing Sumatera Utara,  Kopi Bajawa dari Nusa Tenggara Timur, Kopi Wamena dari Papua dan bukan menyebutkan jenis.

Bersama Ted Lingle dan Rocky Rhodes
Contoh Varietas Arabica S Lini, kalau ditanam di Jawa Timur dan di Toraja, tastenya bisa beda dan bukan disebut S lini dari Jawa atau S lini dari Sulawesi, tapi langsung Kopi Toraja.


Proses cupping kopi sebagai salah satu cara untuk menentukan kualitas kopi.
Dalam pembangunan Perkebunan Kopi juga tidak terlepas dari pelaporan UPL dan UKL, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL.

Saat melakukan evaluasi terhadap UPL dan UKL

Lestarikan alam dengan tetap memperhatikan produksi Kopi

Selamat menikmati kopi, terserah anda suka kopi Arabica maupun Kopi Robusta, masing masing punya penggemar. Itulah namanya keadilan.

Hidup itu berwarna karena heterogen, 
Hidup itu tertib dan disiplin karena homogen.
Hidup bisa Heterogen dan bisa Homogen, sesuai dengan situasi, tempat dan waktunya.

Selamat menikmati Kopi
 
Baca juga artikel :

Subscribe to receive free email updates:

16 Responses to "Pengalaman Berkebun Kopi hingga menikmatinya, Dari Benih Hingga Secangkir Kopi yang Nikmat"

  1. Replies
    1. Siap terima kasih Om Irwan. Nanti dilanjut dengan Videonya ya. salam sehat dan selamat beraktifitas

      Delete
  2. Masha Allah, seperti biasaaaa, lengkap kap kap! :D
    Udah baca 2 artikel ya kalau ga salah di sini, atau lebih ya.
    Dan selalu merasa related, karena Alhamdulillah pernah ngerasain juga punya pohon kopi, terus diajak mama panen, trus sambil metik kopinya, sambil saya cicipin, manis banget hahaha.

    terus sama mama ditumbuk dikit, lalu dijemur, setelah itu bijinya dibersihkan, disangrai, lalu ditumbuk lagi.

    Dulu tuh aroma kopi asli itu ampun deh, kagak bisa disamain dengan manapun, segaaarrr banget.
    Bapak saya dulu wajib minum kopi demikian, ga mempan kopi sachet, atau kopi asli yang dicampur beras hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mbak rey, kok pas related dengan pengalaman Mbak Rey. Keren juga punya pengalaman metik kopi terus mencicipi buah kopi segar yang manis mirip permen. Lanjut dengan pengalaman sangray dan menikmati kopi hasil kebun sendiri ya Mbak Rey. Luar biasa untuk Bapak Mbak rey, yang menikmati kopi Asli dan bukan kopi campur. Terima kasih kunjungan dan komentarnya, Salam sehat dan selamat beraktifitas

      Delete
  3. Dirumah saya juga ada pohon kopi tapi pohonnya besar banget. Setiap panen pasti deh sesudahnya beberapa bulan nggak beli kopi hhi,,,kakek saya dulu gk mau kalau kopinya beli,,,harus yang ditumbuk sendiri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Mas Eko malah punya pohon kopi yang belum dipangkas ya. Salah satu fungsi pemangkasan memang memudahkan untuk panen buah kopi. Tanaman Kopi kalau dibiarkan tumbuh terus, bisa sampai 20 meter apalagi Kopi excelsa atau Kopi Liberica yang daunnya mirip daun nangka sehingga disebut Kopi Nangka. Luar biasa Mas Eko, bisa menikmati kopi yang diolah sendiri yang saat ini sudah sangat jarang. Terima kasih, Salam sehat dan selamat beraktifitas.

      Delete
  4. Subhanallah. Pak Eko ini sosok yang hebat, berilmu tinggi, menguasai banyak hal.
    Saya dan suami juga pernah berkebun kopi. tetapi secara tradisional. Bermodal tulang empat kerat. Mohon ampuuunnn... he he ... tak kuat. Semoga jangan terulang sampai ke anak cucu. Kecuali didukung oleh modal gede sifatnya agrobisnis. Terima kasih artikelnya. Bagus dan Inspiratif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, jadi tersanjung atas komentar Bu Nur. Saya cuma merekam dan mendokumentasikan apa yang saya pelajari dan lakukan terkait kopi. Berkebun Kopi memang cukup berat Bu, karena tanaman kopi termasuk tanaman yang manja dan harus dirawat supaya memberikan timbal balik berupa buah kopi yang dipanen. Kalau pemeliharaan diabaikan, tanaman kopi juga akan memberikan hasil yang tidak optimum. Luar biasa, ternyata Bu Nur dan suami juga pernah berkebun kopi, petani kopi dikenal sabar karena mesti menunggu cukup lama untuk bisa memanen buah kopi, paling cepat 9 bulanan. Terima kasih dan salam sehat Bu Nur.

      Delete
  5. Replies
    1. Ya, Robusta Kopi memiliki penggemar yang cukup banyak. Kopi dengan kekentalan yang kuat, low acidity, bahkan tidak ada dan sedikit bitter. Sama, saya juga penggemar Robusta. Salam sehat dan selamat beraktifitas.

      Delete
  6. Hama nya cukup mengerikan ya Pak Eko, Jika Ekosistem tidak seimbang sepertinya akan mengakibatkan hama.
    Saya Suka ketika musim bunga Kopi, seluruh kecamatan harum mewangi seperti melati. Suka juga ketika ngemut biji kopi , terasa manis, tapi kalau kebanyakan juga buat kepala pusing.
    Sayang sekali kopi di tempat saya tidak seproduktif dulu Pak.
    Kalau menanam Bibit waktu menunggu sampai panen kira-kira berapa tahun ya Pak Eko

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tanaman Kopi banyak hamanya Pak Bondan, dan benar seperti yang Pak Bondan sampaikan, semakin ekosistem tidak seimbang, potensi serangan hama dan penyakit akan semakin tinggi.
      Harum bunga Kopi memang luar biasa dan selalu mengundang serangga untuk melakukan penyerbukan. Bibit kopi umur 6 bulan, biasanya akan mulai berbuah di tahun kedua, tetapi sebaiknya dipersiapkan untuk di produksi di tahun ke 3 - atau tahun ke 4, supaya tanaman mampu pulih kembali - recovery setelah panen. Umur TBM - Tanaman Belum Menghasilkan sekitar 3 tahun dan masuk tahun ke 4 dikatakan TM, tapi ada beberapa varietas yang sudah bisa dipanen di tahun ke 3 meskipun hasilnya belum optimum. Salam sehat dan selamat beraktifitas.

      Delete
  7. gila sih ini, komplit banget artikelnya bahas proses perkopian. mulai dari persiapan lahan kopi, pembibitan kopi, penanaman kopi, pemeliharaan tanaman kopi serta melindungi dari hama dan penyakit, proses pembungaan, proses panen, proses pengolahan kopi hingga kopi siap diseduh. btw, aku baru tahu cara pembibitan kopi hingga kopi siap ditanam. hhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap Bu Ella, sekedar cerita pengalaman dan kekayaan alam Indonesia khususnya Kopi yang dalam prosesnya hingga tersaji membutuhkan rantai tahapan yang melibatkan berbagai aspek teknis dan sosial. Terima kasih, semoga senantiasa diberikan kesehatan dan selamat beraktifitas.

      Delete
  8. aku yg doyan ngopi suka banget artikel ini. Lihatnya kayak wah, ternyata proses dari awal aja udah seribet itu. hehe
    keren sih ini, mahal ilmunya berdasarkan pengalaman pribadi dan detail. mantap :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah penggemar kopi juga ya Mbak Anggun. Bener Mbak, kalau kopi sudah tersedia dalam bentuk bubuk atau kemasan, sepertinya bukan hal yang sulit untuk membuatnya. Jika melihat dari proses tanamnya, kelihatan jadi rumit. Seringkali, 1 biji kopi yang akan digrinding pun kita pungut saat jatuh, karena memang untuk memproduksinya butuh dukungan energi yang luar biasa. Semoga senantiasa sehat dan selamat beraktifitas.

      Delete

Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.

Popular Posts