Pengalaman Berpetualang ke Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, The Beauty of Baluran

Seri Traveling 

Pengalaman Berpetualang ke
Taman Nasional Baluran, Banyuwangi

Deretan Tengkorak dan Tanduk Kepala Banteng Bos javanicus javanicus  , menjadi bukti dan ikon banteng sebagai Maskot Taman Nasional Baluran, foto berlatar belakang Gunung Baluran

The Beauty of Little Africa of Java

Sudah lama saya ingin berkunjung ke Taman Nasional Baluran yang berada di antara Banyuwangi - Situbondo, Jawa Timur. Secara kebetulan ada teman dari Malang yang mengajak untuk berkunjung ke Taman Nasional Baluran. klop dech. Kami janjian ketemuan di Banyuwangi. 

Terbang dengan Pesawat Bombardier CRJ1000 NEXTGEN 

Berangkat dari Jakarta dengan pesawat dari Cengkareng menuju Bandara International  Blimbingsari Banyuwangi. Yang saya excited saat melihat pesawat yang akan saya naiki bukan Boeing yang biasanya terapi dengan Pesawat Bombardier yang langsing mirip pesawat jet tempur.

Pengalaman terbang dengan Pesawat Bombardier CRJ1000 NEXTGEN dengan spesifikasi, loh kok tahu. ya baca di spesifikasi pesawat. Kalau yang beginian, saya suka sekali mempelajarinya.  

  • Length     : 39.1 m
  • Wingspan :26.2 m
  • Range      :2.491 km
  • Maximum speed :870 kph
Saat menaiki pesawat ini, saya di awal sudah merasa merasa nyaman sekali.πŸ‘Œ
Dengan pengaturan pasanger seat 2 - 2 pesawat terlihat lebih ramping tetapi di dalamnya sangat comfortable. Pengaturan Business 12 seat dan Economy 84 seat.
Pengalaman terbang dengan Pesawat Bombardier CRJ1000 NEXTGEN

Penerbangan Jakarta-Banyuwangi oleh Garuda akan menggunakan nomor penerbangan GA 264. Waktu berangkat pukul 14.10 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta dan mendarat pukul 15.55 WIB di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.

Pesawat pada pukul 14.12 dari jadwal 14.10, take off πŸ›«dengan mulus bahkan tidak terasa getarannya. Saat menuju ketinggian di atas Kota Banyuwangi, saya bisa melakukan pemotretan dengan stabil dan tenang. Ya, memang pesawat sangat minim getaran.✈

Saat di ketinggian jelajah penerbangan, saya tidak bisa tidur karena pengin foto Banyuwangi dengan Gunung Ijennya dan saya bisa merasakan memfoto dari udara dengan tenang hampir tidak ada  goncangan, tetapi tidak sekeras saat naik pesawat yang berbadan lebih besar (lebih aman tidak menyebut merk ya 😁😁😁).
Pemandangan saat akan mendarat di Kota Banyuwangi, disajikan pemandangan yang menakjubkan.
Sengaja saya memilih bangku di bagian tengah sebelum sayap pesawat dan posisi di window supaya bisa memotret πŸ“· tanpa terhalang penumpang lain.
Saat Pramugari πŸ‘©‍✈️πŸ‘©‍✈️πŸ‘©‍✈️membagikan makan dan minum pun, pesawat sangat nyaman dan minim getaran.

Kota Banyuwangi dari Ketinggian.  Pantas saja wisata Pantai dan gunung menjadi andalan Kota Banyuwangi yang memang memiliki aset Gunung yang indah dan Pantai yang menjadi tempat tujuan wisata 

Apakah kenyamanan ini karena faktor pesawat atau cuaca yang memang lagi bersahabat mungkin sama sama menyumbang faktor kenyamanan.🌍🌎🌏
Informasi pesawat akan mendarat disampaikan saat pukul 15.55 dan Pesawat menyentuh landasan di pukul 15.57. Jadi waktu tempuh penerbangan dari Banyuwangi ke Jakarta sekitar 1.40 menit dan landing di Bandara Blimbingsari Banyuwangi International Airport dengan mulus dan nyaman. Terima kasih Pak Pilot πŸ‘¨‍✈️πŸ‘¨‍✈️πŸ‘¨‍✈️

Demikian pengalaman saya terbang bersama Bombardier CRJ1000 NEXTGEN.✈ yang merupakan pesawat buatan Pabrikan Bombardier dari Kanada.

Sayangnya, sepertinya pesawat jenis ini sudah tidak terbang lagi karena biaya operasionalnya yang tinggi.

Oh ya, saya melintas di atas kota banyuwangi yang sangat indah.  Pantas saja Banyuwangi menjadi tujuan wisata yang diidolakan oleh para traveler.  

Saya akan sedikit cerita tentang Blimbingsari, Banyuwangi International Airport, dengan point point singkat sesuai info yang ada di bandara.

Baca juga artikel :
Pesona Pulau Tegal Mas, Lampung, Indahnya Surga Dunia Wisata Bahari Yang Ramah Lingkungan

Blimbingsari, Banyuwangi International Airport

Bandara yang indah dan asri. Atap bandara ditanami rumput yang tumbuh segar dan terawat.

  • Bandara Banyuwangi dijuluki  The Green Airport Bandara Blimbingsari πŸ›«✈πŸ›¬
Tahun 2012πŸ‘¨‍πŸ’»πŸ‘©‍πŸ’», 
  • ⏺Bupati Banyuwangi mengundang arsitektur nasional salah satunya Andra Matin untuk mendesain Bandara Blimbingsari. Bupati menginginkan konsep green building pada Bandara Blimbingsari
  • ⏺Bandara Blimbingsari diklaim sebagai Green Airport pertama di Indonesia.
  • ⏺Green Airport Bandara Blimbingsari memiliki 6 kriteria yaitu tepat guna lahan, efisiens energi listrik dan cahaya, konservasi air, kenyamanan udara, siklus material, dan manajemen lingkungan.
Tahun 2013πŸ‘¨‍πŸ’»πŸ‘¨‍πŸ”§πŸ‘©‍πŸ’»πŸ‘©‍πŸ”§
  • ♻️Penyelesaian perencanaan desain Terminal Bandara Blimbingsari dengan mengadopsi bentuk penutup kepala pria suku Osing (Udeng) sebagai desain atap. Di bagian atap terdapat taman dengan konsep roof garden yang ditanami rumput dan tanaman lokal
  • ♻️Minimnya penggunaan perangkat pendingin udara dengan design interior gedung terminal dirancang sedikit sekat sedangkan dinding berupa kisi kisi yang membuat sirkulasi udara berjalan lancar dan sinar matahari dapat leluasa masuk sehingga mengurangi penggunaan lampu. 4 (Empat ) kolam ikan dilantai dasar juga berperan kuat pada pengendalian suhu di dalam ruangan terminal bandara.
2014πŸ—πŸ—πŸ—
  • ✅Pembangunan struktur gedung utama terminal penumpang seluas 5.000 m2 dengan kapasitas 250.000 penumpang per tahun.
2015πŸ‘¨‍πŸŒΎπŸ‘¨‍πŸŒΎπŸ‘©‍πŸŒΎπŸ‘©‍🌾
  • πŸ”…Pengerjaan lanskap terminal bandara
2016πŸ‘¨‍πŸ”§πŸ‘¨‍πŸ”§πŸ‘©‍πŸ”§πŸ‘©‍πŸ”§
  • ▶️Pengerjaan arsitektural gedung utama dan gedung pendukung operasional
  • Bandara
2017πŸ—πŸ—πŸ’πŸ’
  • ♻️Pembangunan gedung penunjang dan lanskap terminal Bandara
Tanggal 20 Agustus 2017, peresmian oleh Bupati Banyuwangi H Abdullah Azwar Anas menandai operasi Terminal Green Airport Blimbingsari.

Ok, cukup dulu ya. Saya sudah dijemput oleh kolega dari Malang yang sudah sampai Banyuwangi terlebih dahulu.

Hotel and Resort El Royale

Dari Bandara Blimbingsari Banyuwangi kami menuju Hotel El Royale untuk check in dan tempat saya menginap.  Hotel yang yang indah meski agak berjarak dengan pusat Kota Banyuwangi.

Tampak depan Hotel El Royale
Hotel yang cukup representatif, hotel berbintang 4 yang menyambut dengan slogan Welcome to Γ©L Hotel Royale Banyuwangi★★★★, Welcome to the city where the sun rises in Java.
 
Suasana malam, sambil santai menikmati keheningan, Hotel El Royale.  Besok pasti berenang ini.
Start your Banyuwangi adventure, situated in this easternmost part of the Java Island, from Γ©L Hotel Royale Banyuwangi where you will be greeted with the utmost friendly and gracious hospitality, guaranteeing a delightful stay to all of our guests.
Tempat istirahat yang nyaman, Hotel El Royale

Hotel yang terletak dan beralamat di Jl. Raya Jember KM 7 Pakistaji, Dusun Krajan, Dadapan, Kec. Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68461.  

Berpose sejenak di Hotel El Royale, Banyuwangi
Sesuai dengan slogan, pagi pagi saya sudah bangun, jogging, berenang sambil menikmati terbitnya sang surya.  Memang luar biasa.


Kuliner di Rumah Makan "Warung Biru"

Perut sudah lapar, setelah berberes dan beristirahat sebentar, saya diajak oleh teman saya untuk kuliner di Warung Biru. Kuliner yang sangat terkenal di Banyuwangi.

Menu yang kami pilih di Warung Biru
Sampai di Warung Biru, saya terkaget kaget dengan ramainya pelanggan dan menu makanan yang banyak pilihannya. Makanannya semua enak dan yahud.
Bersama kawan di Warung Biru
Belum ke Banyuwangi kalau belum makan di sini 😁
Sambel dengan buah Ranti yang mirip tomat memberikan sensasi rasa yang beda.

Menikmati Kopi di Osing De Les

Setelah dari Warung Biru, kami berangkat menikmati kopi di Osing Deles, untuk bertemu teman di Banyuwangi. Suasana ramai dan hiruk pikuk pengunjung Cafe menandakan bahwa kopinya memang enak. 
Menikmati Kopi di Osing De Les

Kami disambut Mas Edwin, di foto berdiri di belakang, dan bersyukur mendapat tempat duduk di dekat cafe corner, jadi bisa melihat proses Barista action membuat Kopi.

V 60 Arabica Ijen dan Arabica Kintamani, perpaduan Jawa dan Bali menjadi pilihan untuk menemani ngobrol.  Kawasan pegunungan Ijen merupakan kawasan penghasil Kopi Jawa  (Java Coffee) yang sangat terkenal sehingga disebut Java Blu. Tanaman kopi ditanam di Ijen Plateau yang merupakan dataran di pegunungan Ijen. Tanah kelas 1 dan iklim yang mendukung menjadikan Java Coffee menjadi favorit di kalangan penggemar kopi. Belum ngopi kalau belum menikmati Java Coffee kata penggemar kopi di Eropa.

Sedangkan Kintamani merupakan daerah dataran tinggi di lereng Gunung Batur, tepatnya di Kabupaten Bangli.  Arabica Specialty Kintamani termasuk baru dan dikembangkan setelah program Indikasi Geografis  ( Geographical Indication) dijalankan.  

Kembali ke Kopi, sambil ditemani Band musik Osing Deles membuat waktu ngopi semakin nyaman dan nikmat. Selain kopi, minuman lain dan makanan khas Banyuwangi juga tersedia di sini.  Untuk teman teman yang ingin menikmati makanan khas Banyuwangi, tidak usah khawatir, di sini juga tersedia dan citarasanya enak dan rekomendasi. Ada kue cucur dan Sego Tempong yang kesohor di Banyuwangi dan sudah dimodifikasi dan disajikan dengan model yang berbeda. 

Perjalanan Ke Taman Nasional Baluran 

Pagi pagi, setelah jogging dan berenang, sekitar jam 08.00 kami berangkat ke Taman Nasional Baluran.

Sekitar 1 jam perjalanan, di tengah jalan ada batu yang membelah jalan dan tegak berdiri kokoh.

Watu Dodol, Membelah jalan Banyuwangi - Situbondo

Watu Dodol dan Patung Penari Gandrung

Saat melintas di jalan Nasional antara Kabupaten Banyuwangi menuju arah Situbondo, sesosok Batu Karang membelah jalan dan berada di tengah tengah jalur.

Penampakan Watu Dodol, yang mirip batu karang yang ditumbuhi pohon, ini juga unik.

Batu karang berwarna hitam yang sangat keras serta memiliki bentuk yang unik, yaitu bagian atasnya lebih besar daripada dasarnya dan ditumbuhi pepohonan walau dengan lapisan tanah yang tipis, itulah yang disebut Watu Dodol

Patung Penari Gandrung yang fenomental, di jalan menuju Taman Nasional Baluran 
Diseberang jalan Tegaknya WatΓΉ Dodol yang menjorok ke laut, berdiri Patung Penari Gandrung  (tarian khas Banyuwangi) dengan tulisan Selamat Datang di Kabupaten Banyuwangi menjadi penghias gerbang masuk ke Kabupaten Banyuwangi.

Dalam bahasa Jawa, Watu memiliki arti Batu. Istilah Dodol dapat diartikan sebagai jenang. Jenang Dodol dapat merujuk kepada makanan manis berbentuk persegi seukuran 2 jari.
Kenapa Batu itu dbiarkan tegak berdiri? Pertanyaan yang sama memenuhi benak ini. Inilah mungkin nilai mistisnya.

Rute perjalanan menuju Taman Nasional Baluran, disuguhi pemadangan laut yang indah

Sepanjang perjalanan Anda akan disuguhkan pemandangan alam yang luar biasa indah.

Peta Kantor Taman Nasional Baluran yang berbatasan dengan desa
Setelah berkendara sekian sekitar 45 menit, kami memasuki wilayah berhutan jati.  Masih di jalan raya Banyuwangi - Situbondo. Tepatnya setelah km 35, kami berbelok ke kanan memasuki kawasan perkantoran Taman Nasional Baluran.  

Kantor Taman Nasional Baluran
Pintu masuk ke arah kantor Taman Nasional Baluran berada di depan, dan dari sini kita menuju ke Visitor center untuk membeli tiket.

Balai Taman Nasional Baluran, tempat membeli tiket visitor

Harga Tiket Masuk Taman Nasional Baluran

Harga tiket masuk disini cukup terjangkau di hari biasa atau weekday, pengunjung  membayar Rp.15.000 rupiah dan karcis Asuransi Rp. 1.000. Kalau wisatawan mancanegara harus membayar Rp. 150.000u rupiah.

Jika, hari libur, maka pengunjung membeli tiket seharga Rp. 17.500, untuk wisatawan asing membeli tiket seharga Rp. 225 ribu rupiah.

Tambahan ada karcis parkir Rp. 10.000 yang juga dikenakan saat memasuki Taman Nasional Baluran


Harga tiket masuk Taman Nasional Baluran per pengunjung Domestik

Persyaratan Tambahan selama Pandemi
Persyaratan kunjungan wisata pada Objek dan Daya Tarik Wisata Alam Taman Nasional Baluran, Berdasarkan Surat Edaran Kepala Balai Taman Nasional Baluran Nomor: SE.99/T.37/TU/KSA.1/1/2021 tanggal 18 Januari 2021 tetang persyaratan kunjungan wisata pada objek dan daya tarik wisata alam Taman Nasional Baluran disampaikan sebagai berikut:
  1. Dalam rangka upaya meminimalisir dampak resiko semakin meluasnya Covid - 19 bagi pengunjung, petugas, pelaku wisata dan masyarakat, maka Balai Taman Nasional Baluran menyampaikan bahwa pengunjung objek dan daya tarik wisata alam (ODTWA) pada kawasan Taman Nasional Baluran wajib membawa KTP atau kartu identitas lain yang berlaku.
  2. Bagi pengunjung yang berasal dari dalam provinsi Jawa Timur wajib menunjukkan hasil Surat Keterangan Sehat/ Dokter (Masa berlaku 3 Hari).
  3. Bagi pengunjung yang berasal dari luar Provinsi Jawa Timur wajib menunjukkan hasil Rapid Test Antibody (Masa berlaku 3 hari).
  4. Bagi pengunjung yang berasal dari Luar Negeri/ Asing wajib menunjukkan hasil Swab PCTR (masa berlaku 3 hari).
Informasi ini disampaikan untuk menjadi perhatian kepada seluruh masyarakat, pengunjung, pelaku wisata dan pihak-pihak lain  yang terkait.

Kalau anda lupa membawa minuman, anda bisa membeli minuman dan makanan ringan di tempat pembelian tiket ini dan saya sarankan anda membawa bekal ini.  Awas jangan membuang sampah sembarangan ya.

Suasana di Loket pembelian tiket masuk Taman Nasional Baluran

Pelayanan pembelian tiket cukup cepat dan untuk anda yang ingin ke kamar kecil, sebaiknya di sini anda sempatkan.  Karena berikutnya perjalanan akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa indah dan tempat pemberhentian berikutnya di Savana bekol yang membuat anda tidak sempat ke belakang.
Welcome to Taman Nasional Baluran, Complete your adventure

Setelah semua siap, tiket sudah, minuman dan makanan ringan sudah, ke toilet sudah, saat nya berpetualang ke Taman Nasional Baluran.

Taman Nasional Baluran berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur. Kawasan ini memang perbatasan antara kabupaten banyuwangi dan situbondo. Posisi tepatnya di Jl. Raya Banyuwangi - Situbondo Km. 35 Wonorejo, Banyuputih - Situbondo, Jawa Timur.

Taman Nasional Baluran
Little Africa di Ujung Timur Jawa 
 
Peta Kawasan Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran, kalau dilihat dari Google Earth, meliputi wilayah yang hijau dengan tanaman, padang savanah dan berbatasan dengan laut dengan pantainya yang memanjang.

Apa sih sebenarnya Taman Nasional itu?
Taman nasional adalah suatu kawasan pelestarian alam yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan tentunya memiliki ekosistem asli. Dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Taman Nasional Baluran Situbondo
Taman Nasional Baluran merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi

Pengelolan Taman Nasional Baluran dilaksanakan berdasarkan prinsip konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang tertuang dalam UU Nomor 5 th 1990 tentang KSDAHE dan UU No 41 th 1999 tentang Kehutanan melalui tiga P yaitu :
  1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
  2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
  3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnnya.
Peta Kawasan Taman Nasional Baluran
Letak Geografis : 114° 29’ 10’’ – 114° 39’ 10’’ BT & 7° 29’ 10’’ – 7° 55’ 55’’ LS
Sebelah Utara, Berbatasan dengan Selat Madura
Sebelah Timur, Berbatasan dengan Selat Bali
Sebelah Selatan, Berbatasan dengan Desa Wonorejo, Sungai Bajulmati, Desa Bajulmati dan Desa Watukebo
Sebelah Barat, Berbatasan dengan Sungai Kelokoran dan Desa Sumberwaru

Berapa sih luasnya Taman Nasional Baluran?
Menurut informasi, luas Taman Nasional Baluran sekitar 25.000 ha yang dibagi menjadi 5 zona. Berikut keterangan legalnya.  
Pada Tahun 1999 : sesuai dengan perkembangannya, pada tahun 1999 melalui Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 417/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 Menteri Kehutanan dan Perkebunan menunjuk kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur seluas 1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus enam, tiga puluh perseratus) Ha. Dan lebih lanjut dalam rangka pengelolaannya, berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam (PKA)Nomor : 187/Kpts./DJ-V/1999 tanggal 13 Desember 1999, penataan zona pengelolaan pada kawasan seluas ± 25.000 Ha tersebut dibagi terdiri dari 
  1. Zona Inti seluas ±12.000 Ha, 
  2. Zona Rimba seluas ±5.537 Ha (perairan = 1.063 Ha dan daratan = 4.574 Ha), 
  3. Zona Pemanfaatan Intensif seluas ± 800 Ha, 
  4. Zona Pemanfaatan Khusus seluas ± 5.780 Ha, dan 
  5. Zona Rehabilitasi ±783 Ha.
Mengapa disebut Little Africa Van Java?
Karena 40% dari luas areal sekitar 25.000 ha atau sekitar 10.000 ha adalah Padang rumput Savannah dengan iklim tipe F, dengan suhu rata rata 27.2 - 30.9 Derajat Celcius.

Visi yang utama, mengembalikan kondisi Satwa dan habitatnya seperti kondisi pda awal tahun 1960 an.  

Perpaduan ekosistem yang sempurna antara daratan , pantai dan lautan membuat keanekaragaman hayati yang kaya dan terdiri dari berbagai jenis yang menyatu.

700 jenis tumbuhan tersebar diekosistem hutan yang terdiri dari Hutan Musim, Hutan Mangrove, Hutan payau, Hutan pantai dan hutan padang rumput Savanah.  Berbagai spedies hewan, tumbuhann dan ekosistem yang beraneka ragam layaknya africa, karena itulah disebut Little Africa of Java. 

Papan nama Welcome To Bekol Savana, tepat di sisi kanan jalan menuju Bekol

Perjalanan Menuju Savana Bekol - Spot 1
Dari tempat pembelian tiket kita akan melintas bagian yang hijau dari Taman Nasional Baluran, dan sesekali saya melihat burung  burung yang sangat indah.  Pengin motret, tapi nanti saja. Saya kebetulan tidak membawa peralatan memotret, jadi cukup dengan HP, jadi mohon maaf jika hasilnya tidak setajam kamera khususnya untuk foto foto satwa. 

Jalanan sangat bagus meskipun lebarnya hanya sekitar 3 - 4 meter, dan kalau untuk papasan mesti bergantian.

Jalan dengan aspal yang mulus, melintas di sepanjang Taman Nasional Baluran 
Jalan di atas, adalah jalan dari mana kami datang atau jalan dari tempat pembelian tiket.

Kami memarkir kendaraan di tempat yang sejuk, disisi sebelah kiri Savana Bekol
Jalan di bawah adalah jalan menuju Petualangan lebih lanjut di Taman nasional Baluran.
Jalan Aspal Mulus Lurus menuju Area Bekol dan Pantai Bama

Sengaja saya pasang foto foto alam dulu dan foto spesies akan menyusul berikutnya.  Biar nggak bingung dan bisa runut.  banyak cerita yang ingin saya sampaikan. Semuanya menarik dan menakjubkan.

Salah satu area yang ada di Taman Nasional Baluran berupa Padang Savana yang luas dan berlatar belakang Gunung Baluran yang berdiri Kokoh dan Gagah.
Di Savana Bekol mirip little Afrika, 
πŸ”˜Hamparan rumput alami yang tidak pernah tinggi karena menjadi santapan satwa, 
πŸ”˜Pohon pohon widoro bukol alias Bidara (Ziziphis mauritiana) dan Pilang atau Kabesak (Acacia leucophloea)  yang tumbuh terpisah jauh tampak anggun dan mempesona
πŸ”˜Latar belakang Gunung Baluran yang indah

Ya, Taman Nasional Baluran memang sesuai dengan Gunung yang ada di kawasan ini.

Peta Kawasan Taman Nasional Baluran, dan tampak Gagahnya Gunung Baluran dengan ketinggian 1247 m dpl

Gunung Baluran
Gunung Baluran adalah sebuah gunung di antara Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Gunung Baluran berketinggian 1.247 meter di atas permukaan laut. Gunung ini secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Situbondo. 

Gunung Baluran memiliki beberapa puncak lainnya seperti Puncak Aleng, Kacip dan Klosot. Gunung ini merupakan gunung paling timur di Pulau Jawa dan berada di dalam kawasan Taman Nasional Baluran.

Papan Informasi,Welcome to Bekol Savana, dengan bentuk yang indah dan cocok dengan suasana Bekol 

Landscape di Savana Bekol yang sangat Indah 
  
Papan Peringatan untuk tidak meninggalkan Motor sembarangan karena gangguan Monyet.  Berikut peringatannya: Hati Hati Jok/Sadel Sepeda Motor "Rawan" gigitan "monyet" 


Disediakan untuk Spot Foto di Savana Bekol yang Instagramabel pas saya datang cukup asri dan tidak terlalu kering.  Untungnya sepi dan bisa berfoto sepuasnya

Berpose di tempat legend dan viralnya Taman nasional Baluran.

Disediakan untuk Spot Foto di Savana Bekol yang Instagramabel pas saya datang cukup asri dan tidak terlalu kering.  Untungnya sepi dan bisa berfoto sepuasnya


Spot Foto di Savana Bekol yang Instagramabel pas saya datang cukup asri dan tidak terlalu kering.  Untungnya sepi dan bisa berfoto sepuasnya


Latar belakang Gunung Baluran, Spot Foto di Savana Bekol yang Instagramabel pas saya datang cukup asri dan tidak terlalu kering.  



Setelah puas menikmati spot padang savana yang sudah disediakan spot untuk berfoto, berikutnya kami menuju ke Area Pesanggrahan Bekol.


Perjalanan Menuju Pesanggarahan Bekol Baluran- Spot 2

Tidak terlalu jauh, sekitar 2 - 3 km, kami sudah sampai di lokasi dengan informasi Welcome to Bekol dengan papan yang berhiaskan Merak Hijau, Pavo muticus muticus.
Di Papan nama Welcome to Bekol, Taman Nasional Baluran 

Berikutnya menuju ke Pesanggrahan Bekol, Taman Nasional Baluran 

Pesanggrahan Bekol yang tampak Asri dan terbuat dari kayu yang cocok dengan taman nasional Baluran


Berikutnya dari Pesanggrahan Bekol kita  menuju spot foto Instagramable yaitu deretan tanduk banteng yang posisinya ada di samping pesanggrahan bekol.


Berfoto di tempat yang instagramable Deretan Tengkorak Kepala Banteng  

Deretan Tengkorak kepala Banteng Jawa - Bos javanicus
Deretan tanduk banteng Bos javanicus dipasang berderet dan berlatar belakang Gunung Baluran.


Berfoto di tempat yang instagramable Deretan Tengkorak Kepala Banteng dengan latar belakang Gunung Baluran  

Di belakang Deretan tengkorak adalah hamparan savana dan pengunjung tidak boleh memasuki areal savana karena akan mengotori atau mencemari bau tanah kubangan dan satwa di savanah bekol sangat peka dengan daya penciumannya.

Berpose di batas pengunjung boleh melintas di Savana Bekol 

Spot berfoto diantara Kepala Banteng merupakan spot favorit di Bekol Savana. 
Bersyukur dapat menikmati ciptaan Tuhan.

Savana Bekol dari sisi Pesanggrahan Bekol


Savana Bekol dari sisi Pesanggrahan Bekol.  Batas pengunjung

Savana Bekol dari sisi Pesanggrahan Bekol. Papan Peringatan dilarang masuk

Savana Bekol dari sisi Pesanggrahan Bekol. Minimalis tetapi indah.

Dari Spot deretan kepala banteng, kami bergeser ke arah tengah, sekalian menuju ke Pantai Bama.

Spot Foto dengan Latar Belakang Gunung Baluran

Saat kami menuju ke Pantai Bama, ternyata ada spot yang sangat bagus dengan latar belakang Gunung Baluran yang terlihat jelas. 

Gunung Baluran berketinggian 1.247 meter di atas permukaan laut,  Gunung di timur Pulau Jawa. Bekas injakan banteng dan Kerbau menjadi foreground

Saana Bekol berlatar belakang Gunung Baluran ,  Gunung di timur Pulau Jawa

Berpose bersama dengan teman teman dari Yogyakarta, dengan latar belakang Gunung Baluran ,  Gunung di timur Pulau Jawa

Berpose bersama dengan teman dari Malang, dengan latar belakang Gunung Baluran ,  Gunung di timur Pulau Jawa

Berpose dengan latar belakang Gunung Baluran ,  Gunung di timur Pulau Jawa dan bekas injakan kaki kerbau dan banteng.

Indahnya Pantai Bama, Taman Nasional Baluran

Kami menuju ujung jalan, yaitu ke Pantai Bama.  Pantai yang sangat bersih dan tenang.  Cocok untuk Snorkling.

Indahnya Pantai Bama, Taman Nasional Baluran


Anda bisa berkeliling dengan perahu menikmati Indahnya Pantai Bama, Taman Nasional Baluran

Zona perlindiungan bahari seluas 1174, 96 ha.


Indahnya Pantai Bama, Pantai yang bersih Taman Nasional Baluran

Taman nasional Baluran juga menyimpan kehidupan bawah laut yang sangat beraneka ragam, seperti penyu, koral, ikan badut, ada sekitar 358 ikan karang dijumpai di kawasan bawah laut Taman nasional Baluran,menyimpan potensi  kenaekaragaman satwa laut yang luar biasa.

Di pantai Bama, ada musholla, kamar kecil dan rumah makan dimana para pengunjung dapat sholat, ke toilet dan beristirahat sambil menikmati makanan. 


Dermaga Mangrove dan Trial, Taman Nasional Baluran 

Dermaga Mangrove, Taman Nasional Baluran
Setelah berkeliling di Pantai Bama, kami pun berkelana ke Dermaga Mangrove. 

Mangrove membentengi garis pantai baluran bagian utara yang memanjang sepanjang sekitar 43 km. 

26 spesies msngrove tumbuh subur di areal mangrove seluas sekitar  411 ha.

Bakau putih, Soneratia alba, mangrove terbesar seindanonesia, ukurannya sekitar 9 meter dan merupakan bakau yang endemik di Baluran.
 Kawasan bakau juga mengalami masalah dengan illegal logging, karena ada yang bernilai tinggi.

Jembatan menuju Dermaga mangrove, Taman Nasional Baluran

Kawasan hutan Mangrove  seluas 411. 76 ha, tempat favorit beragam jenis burung dan reptilia tertentu utnuk mencari makan.  Lebih dari 13.5 % spesies burung dari 1700 spesies di Nusantara atau sekitar 200 an speseis burung, ada di Taman Nasional Baluran dan dapat dijumpai dengan mudah.

Hutan Mangrove dan Trial, Taman Nasional Baluran

Dermaga Mangrove dan Trial, Taman Nasional Baluran

Foto Foto Satwa

Berbagai macam fauna dan utamanya Banteng (Bos javanicus javanicus) dan kerbau liar (Bubalus bubalis) menjadi penghuni utama Savana Bekol. Saya juga sempat menyaksikan Kijang (Muntiacus muntjak muntjak) dan Rusa  (Cervus timorensis russa) yang berlarian diantara pepohonan Gebang alias lontar (Corypha utan). Saya juga takjub bisa menyaksikan Pohon Lontar yang berbunga indah. Indah pokoknya πŸ‘πŸ‘πŸ‘.


Di Bekol  terdapat fasilitas pengamatan satwa, serta wisma peneliti, wisma tamu dan menara pandang. 

Saya sempat bertemu dan memfoto beberapa satwa  Merak (Pavo muticus) dan  sempat juga   menyaksikan ayam hutan merah (Gallus convecus).

Satwa satwa dilindungi banyak ditemui di Taman Nasional baluran. Ada sekitar 69 Satwa dilindunig yangada di Taman Nasional baluran,  salah satunya Banteng yang juga menjadi ikon Taman Nasional Baluran, Lutung Jawa primata yang keberadaanya hampir punah, Merak, Rusa yang masih sering ditemui di beberapa area di bagian Taman Nasional Baluran.

Merak Hijau, Pavo muticus

Merak Hijau, Pavo muticus betina yang sedang mencari makan, menjadi satwa endemik di Taman Nasional Baluran

Merak Hijau, Pavo muticus yang menjadi satwa endemik di Taman Nasional Baluran

Merak Hijau, Pavo muticus yang menjadi satwa endemik di Taman Nasional Baluran yang mengais ngais kotoran banteng untuk mencari makan



Merak Hijau, Pavo muticus jantan yang sedang menarik Merak betina, menjadi satwa endemik di Taman Nasional Baluran

Banteng, Bos javanicus javanicus


Banteng, Bos javanicus javanicus liar yang juga menjadi mamalia endemik Taman Nasional Baluran

Banteng, Bos javanicus javanicus liar yang juga menjadi mamalia endemik Taman Nasional Baluran


Banteng, Bos javanicus javanicus  yang hidup berdampingan dengan Merak Hijau. menjadi mamalia dan Aves endemik Taman Nasional Baluran

Babi Hutan, Sus scrofa

Babi Hutan, Sus scrofa, Kawanan Babi yang berkeliaran di Taman asional Baluran

Babi Hutan, Sus scrofa, Kawanan Babi yang berkeliaran di Taman Nasional Baluran berdampingan dengan Banteng

Babi Hutan, Sus scrofa, Kawanan Babi yang berkeliaran di Taman Nasional Baluran

Babi Hutan, Sus scrofa, Kawanan Babi yang berkeliaran di Taman Nasional Baluran berdampingan dengan Banteng
Kerbau liar (Bubalus bubalis) 

Kerbau liar (Bubalus bubalis), Salah satu Mamalia di Taman Nasional Baluran

Kerbau liar (Bubalus bubalis), Salah satu Mamalia di Taman Nasional Baluran


Monyet Ekor Panjang, Macaca fasciculari
Monyet Ekor Panjang, Macaca fasciculari yang sedang berkeliaran di pantai Bama, menjadi salah satu primata yang populasinya cukup banyak di Taman Nasional Baluran 

Beberapa spesies merupakan endemik satwa Taman Nasional Baluran. Ada sekitar 30 Spesies mamalia di Taman Nasional Baluran.

Foto Foto Flora

Pohon Salam atau Pohon Manting, Syzygium polyanthum, Myrtaceae. Pantai Bama, Taman Nasional Baluran

Kesambi, Schleichera oleosa, Sapindaceae, Pantai Bama. Taman Nasional Baluran


Serut, Streblus asper, Moraceae, Pantai Bama, Taman Nasional Baluran






Di Taman Nasional Baluran, kehidupan liar tampak menyatu dengan harmonis dan berkesinambungan. Siklus hidup dan rantai makanan berputar dengan seimbang, antara memangsa dan dimangsa, karena populasi dan habitat yang terjaga dan sudah menjadi kodratnya alam.

Taman nasional Baluran juga menyimpan bentang alam yang indah, memukau setiap pengunjung yang datang, masih banyak area yang belum dijelajahi dan menyimpan kemisterius dan masih perlu dijelajahi.

Takjub, Taman Nasional Baluran. The Beauty of Baluran

Beragam satwa liar dengan pola kehidupan dan tingkah laku yang beragam, individu dan berkelompok, menyajikan pertunjukan yang luas biasa indah dan menakjubkan di ujung pulau Jawa bagian timur.

Sabana jenis Wood land yang mudah terbakar, rumput tumbuh sesuai vegetasi yang ada di sekitarnya serta musim yang ada, karena hal ini terkait dengan naungan dan ketersediaan air.

Ada salah satu tanaman yang sangat nnvasif.  Tanaman Acacia nilotica sangat invasif dan menggantikan vegetasi yang ada sebelumnya dan merupakan pakan dari fauna liar yanga ada.  Acacia nolotica yang awalnya dipelihara  sebagai buffer api  pada saat kebakaran, terlihat hampir tumbuh di seluruh savana dan mulai mengkhawatirkan. 

Asri. Dermaga mangrove








Subscribe to receive free email updates:

8 Responses to "Pengalaman Berpetualang ke Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, The Beauty of Baluran"

  1. Fotonya lengkap, narasinya detail.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bu Nur, kebetulan bisa dapat info yang lengkap dari mulai berangkat.

      Delete
  2. Banyuwangi itu udah aku masukin ke listku sejak lama mas. Tapi awal2 karena tertarik Ama wisata kulinernya yg kata temen2 enak2 dan unik. Makanya aku pengen bisa road trip lagi, tapi sampe Banyuwangi kali ini. Trakhir road trip ga sampe2 sana.

    Nah skr baca cerita ttg taman nasionalnya lgs nambah alasan utk kesini :D. Tapi itu jomplang banget harga tiket utk WISNU dan WISMAN nya yaaa.

    Ga nyangka kalo taman nasionalnya sampe ke area pantai gitu. Luas banget :o. Eh btw, patung selamat datangnya rada spooky pas diliat :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyuwangi memang sangat luar biasa lengkap kuliner dan lokasi wisatanya. Inipun baru sebagian cerita mengenai banyuwangi. Mesti ke Taman Nasional Baluran Mabk Fanny, keren pokoknya. Untuk tiket memang beda jauh, biasanya memang begitu. kalau ke sana juga tentukan dulu apakah Musim kemarau atau musim hujan, karena akan menentukan vegetasi yang tumbuh dan satwa yang terlihat. Taman Nasional Baluran memang sangat lengkap, dari mulai savana, hutan hijau, pantai, laut dan mangrove. Patung selamat datang yang Gandrung ya Mbak. Salam sehat Mbak Fanny dan semoga bisa traveling ke TN Baluran.

      Delete
  3. Pengen banget bisa ke Banyuwangi, semoga bisa tercapai tahun depan, aamin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. Semoga bisa ke Banyuwangi Bu. Kota yang indah, banyak kuliner dan tempat wisata.

      Delete

Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.

Popular Posts