Seharusnya....

Seharusnya...

π˜½π™žπ™¨π™’π™žπ™‘π™‘π™–π™π™žπ™§ π™π™–π™π™’π™–π™£π™žπ™§ π™π™–π™π™žπ™’

Cemburu pada insan yang hidupnya lebih susah, ujiannya lebih berat, dan sakitnya lebih derita. Tapi sabarnya terlalu banyak. Tidak mengeluh malah syukurnya lebih.


Jangan melayang karena pujian, jangan sampai kau lupa diri karena merasa sudah begitu tinggi, dan kemudian terjatuh keras karena tak ada lagi pujian.

Jangan pula tenggelam karena hinaan, sebab masih banyak hal di hidupmu yang perlu kau syukuri keberadaannya dibanding terus merasa kecil padahal sebenarnya setiap manusia sama.

Menyadari bahwa tak semua yang kau inginkan bisa kau miliki.

Mensyukuri bahwa apa yang saat ini kau miliki masih menjadi mimpi bagi banyak orang di luar sana.

Seharusnya setiap cobaan mampu mengubahmu menjadi lebih baik. Seharusnya.
Seharusnya setiap ujian bisa membuatmu lebih bijak. Seharusnya.
Seharusnya setiap kehilangan mampu mengajarimu menghargai hal-hal sederhana. Seharusnya.

Meski semua yang seharusnya akan kembali pada sejauh mana kamu mampu memaknai.

Tahun berganti sudah, umur berkurang sudah.
Akankah kamu tetap begitu-begitu saja?

Janganlah berburuk sangka bahwa Allah itu jahat kepadamu apalagi menodai hati dengan hal-hal buruk. Percayalah, jawaban do'a yang paling baik akan datang diwaktu yang paling tepat.

Setiap hal yang terjadi di dunia tentu karena sebuah alasan. Kita sering menilai suatu hal tak baik, namun sebaliknya, bagi Allah Yang Maha Mengetahui, hal itu boleh jadi menjadi hal yang sangat baik untuk kita.

Yakin semua itu pasti terbaik yang Allah berikan pada kita dan ridha atas segala pemberianNya.

π˜½π™žπ™¨π™’π™žπ™‘π™‘π™–π™π™žπ™§ π™π™–π™π™’π™–π™£π™žπ™§ π™π™–π™π™žπ™’
Nabi ο·Ί bersabda:
Ψ£َΩ„َΨ§ Ψ₯ِΩ†َّ Ψ³ِΩ„ْΨΉَΨ©َ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ِ ΨΊَΨ§Ω„ِيَΨ©ٌ، Ψ£َΩ„َΨ§ Ψ₯ِΩ†َّ Ψ³ِΩ„ْΨΉَΨ©َ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ِ Ψ§Ω„Ψ¬َΩ†َّΨ©ُ
”Ketahuilah bahwa apa yang Allah tawarkan sangat mahal, dan yang Allah tawarkan untuk kalian adalah Surga,”  (HR Tirmidzi)

Ketahuilah, jika surga itu murah, Nabi ο·Ί tidak perlu hijrah dari Mekkah ke Madinah. Jika surga itu murah, tidak ada penyiksaan terhadap Bilal -radhiyallahu’anhu-.

Dan pintu gerbangnya upaya kita menggapai surga adalah dengan belajar dan belajar dan belajar. Karena Imam Bukhari -rahimahullah- mengatakan:
“Ilmu dulu sebelum berbicara dan beramal.”

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Seharusnya...."

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.

Popular Posts