Berteman dengan Diabetes Melitus, Saran dan Nasehat

Seri Kesehatan

Berteman dengan Diabetes Melitus

Saran dan Nasehat

Setelah bercerita di tulisan awal yaitu Terkena Diabetes Melitus, saya akan melanjutkan cerita kekagetan saya karena divonis menderita Penyakit Diabetes Melitus.

Sebenarnya yang pertama kali saya lakukan adalah mencari informasi terkait Diabetes melitus.  Berikut hasil telusur saya mengenai Diabetes melitus.

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.

Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Saya divonis sebagai penderita Diabetes melitus tipe 1, jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan Diabetes melitus tipe 1.  Kalau ada tipe 1, berarti ada tipe 2, 3 4 dst nya.  Itu yang ada dalam otak saya.  

Ternyata Diabetes Melitus cuma ada 2 dan beberapa perkcualian.

Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. 

Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan. Diabetes tipe 1, diderita oleh orang yang bermasalah dengan pankreas sejak baru lahir, sehingga pankres tidak mampu memproduksi insulin.

Berikutnya Diabetes tipe 2, yang merupakan Diabetes yang menyerang dan berteman dengan saya

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Saya pada saat usia 36 tahun, dideteksi mengidap penyakit Diabetes, artinya sudah ada bagian dari organ tubuh yang mulai terganggu fungsinya, yaitu pankreas sehingga tidak mampu memproduksi insulin dan kurang sensitif terhadap insulin.

Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.

Baca juga Artikel :

Singkat cerita, setelah memeriksakan diri ke Dokter Internist dan dilanjutkan ke Ahli Gizi untuk menentukan asupan makan yang diperbolehkan sesuai berat badan, tinggi badan serta umur.

Setelah divonis sebagai penderita Diabetes melitus, saya pun langsung merubah pola hidup saya secara drastis. 

Hampir setiap pagi, baik saat di rumah, di lokasi perkebunan, maupun di lokasi kantor kabupaten, saya menambah ritme oah raga.  Saya menjalani waktu pagi dengan bangun pagi pukul 04.00 WIB, lanjut menunaikan sholat Subuh dan bergegas berolah raga pagi.

Jam 05.00, saya pastikan sudah keluar dan melaksanakan olah raga pagi. Dipicu semangat untuk sehat,  minimal 10 putaran Lapangan Setia Negara Curup Rejang Lebong atau sekitar 5 km saya jalani. 

Saat di Kebun, sengaja saya berjalan kaki saat kontrol dan visit ke tanaman yang jaraknya sekitar 5 - 10 km.  

Selain itu, saya berusaha untuk masak sendiri, menakar sendiri dan yang drastis, saya hampir tidak makan nasi.  Semua serba buah, sayur dan kentang.

Hasilnya adalah : dari berat badan 74 kg, saya pun turun 14 kg dalam waktu 2 bulan.

Berfoto bersama Pak Setiawan Subekti di Perkebunan kopi Kalibendo Jawa Timur
Berikut foto saat divonis pertama kali diabetes dan setelah melakukan perubahan pola makan, olah raga dan aktifitas secara drastis. 

Foto yang pertama saat berkunjung ke Perkebunan Kalibendo dan berdiskusi bersama Pak Iwan atau Setiawan Subekti yang pada saat itu produksi di Perkebunan Kalibendo baik kopi Arabica dan Robusta sangat luar biasa.

Saat berwisata di Pantai Panjang, Bengkulu 2009 

Foto berikutnya adalah saat berwisata ke Pantai Panjang Bengkulu menikmati indahnya Pantai dan Benteng Malbrough di Kota Bengkulu.

Terlihat memang berat badan turun drastis, dan efeknya memang luar biasa. Hipertensi saya normal di kisaran  bawah diastolik 80-85 mmhg hingga kisaran atas sistole 110 - 120 mmha yang dari sebelumnya selalu di diastolik angka  90 - 100 mmhg untuk kisaran bawah dan sistole di kisaran   140 - 180 mmhg.  Untuk hipertensi nanti dibahas di cerita berikutnya.

Yang paling utama adalah turunnya Kadar Gula secara bertahap dari 380 saat didiagnosa Diabetes melitus hingga akhirnya 90 - 130 setelah melakukan diet, olah raga dan mengurango stress, dan bukan menghilangkan stress.  Karena tekanan stress  tetap ada karena terkait pekerjaan dan kehidupan.

Saya pun mulai mencari dan melengkapi informasi terkait Penyakit Diabetes dan menerima kenyataan bahwa sudah mengidap diabetes dan bersiap siap berteman  dengannya.

Pesan dari dokter cukup banyak bahkan dari saudara saudara untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah.

Menjaga kadar gula darah agar tetap berada dalam batas normal adalah hal yang penting. Terutama bagi Anda yang ingin terhindar dari penyakit gula atau diabetes melitus. Bagi Anda yang memiliki diabetes, memahami informasi mengenai gula darah normal juga tak kalah penting. Pasalnya, menjaga kadar gula darah tetap normal merupakan kunci dari pengobatan diabetes.

Sebelum menjalankan nasehat untuk menjaga kestabilan gula darah bagi penderita diabetes, berikut ini adalah informasi seputar gula darah mulai dari nilai atau batasan normal, pemeriksaan, dan cara menjaga kadar gula darah tetap normal. 

Apa itu Gula darah dan fungsinya di dalam tubuh Manusia

Gula darah adalah molekul gula sederhana alias glukosa yang merupakan sumber energi utama untuk setiap sel dan jaringan tubuh.

Glukosa dihasilkan dari proses pencernaan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, buah-buahan, dan camilan yang mengandung gula.

Setelah karbohidrat dipecah dalam pencernaan, glukosa akan dialirkan dalam darah untuk kemudian diproses menjadi energi olah sel-sel tubuh. Namun, sel-sel tubuh tidak dapat langsung mengubah glukosa menjadi energi. Dalam proses ini, Anda membutuhkan peran insulin.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu penyerapan glukosa oleh sel dan jaringan tubuh. Hormon ini dilepaskan saat jumlah glukosa dalam darah meningkat.

Fungsi insulin sangat penting untuk memastikan kadar glukosa darah tetap berada dalam rentang yang normal; tidak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia).



Pada kisaran berapa kadar gula normal dalam darah?
Pada awal terkena Diabetes, saya pun bertanya tanya, sebenarnya berapa sih kadar gula daram darah yang diakatan normal dan orang dinyatakan sehat dan tidak terkena Diabetes. Berikut ini merupakan kisaran kadar gula darah yang normal di tiap waktu pengukuran yaitu, 
  1. Setelah tidak makan selama 8 jam (gula darah puasa): kurang dari 100 mg/dL
  2. Sebelum makan: 70-130 mg/dL
  3. Setelah makan (1-2 jam setelah makan): kurang dari 180 mg/dL
  4. Sebelum tidur : 100-140 mg/dL
  5. Seseorang dapat dikatakan memiliki gula darah tinggi jika gula darah sewaktunya lebih dari 200 mg/dL, atau 11 milimol per liter (mmol/L).
Sementara itu, seseorang disebut memiliki gula darah rendah jika kadarnya turun drastis di bawah 70mg/dL. Mengalami salah satu dari kondisi tersebut dapat diartikan kadar glukosa darah Anda sudah tidak lagi normal.

Kadar gula dalam darah bisa saja naik dan turun tergantung dengan aktivitas fisik harian, jenis makanan yang dikonsumsi, efek samping obat, stres, dan lain-lain.

Pada umumnya, perubahan kadar gula darah sewaktu-waktu masih termasuk wajar jika angkanya tidak berubah sangat drastis dan dalam waktu cepat.

Jadi saya pun jadi tahu, bahwa Kadar Gula Dalam Darah Harus di Kisaran Normal, supaya metabolisme dan fungsi organ tubuh berjalan normal. 

Terlalu rendah kadar gula, fungsi organ tubuh terganggu dan tubuh tidak bertenaga, demikian juga jika kadar gula terlalu tinggi akan memicu beberapa penyakit dan terjadi komplikasi.

Kadar Gula Darah untuk seusia saya berapa yang ideal?

Saya pun berusaha mencari informasi, sebenarnya untuk usia saya, saat itu 36 tahun berapa ya? Saat menulis story ini saya sudah memasuki usia  hampir 50 tahun. Tidak terasa sudah hampir 12 tahun saya menderita diabetes.

Setelah membaca, berusaha memahami (sok ya 😃), membandingkan dengan kondisi badan serta merangkum dari beberapa artikel  Kadar gula darah seusia saya yang masuk kategori Dewasa dan selanjutnya (orang Dewasa Normal) adalah, 

Gula darah normal sewaktu: 70-150 mg/dL
Gula darah puasa: sekitar 70 mg/dL
Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: bisa mendekati 150 mg/d;

Batas kadar gula darah normal untuk lansia sama dengan kadar gula darah pada umumnya, yaitu kurang dari 100 mg/dl dengan kadar terendah berada di 60–70 mg/dl. 

Lansia yang memiliki diabetes tapi glukosa darahnya terkontrol dengan baik dapat mengacu pada angka rujukan yang telah disebutkan di atas (orang dewasa normal) untuk menilai apakah kadar glukosa darah mereka dalam batas normal.

Untuk mengetahui kadar gula, saya pun menyisihkan dana untuk melengkapi peralatan pengukur kadar gula.

Jadi dech, minimal 2 minggu sekali melakukan test kadar gula dalam darah.

Inipun belum tentu benar, karena memang saya sejak divonis oleh dokter menderita Diabetes melitus, saya setiap bulan melakukan kontrol ke Rumah Sakit dengan menggunakan jasa Asuransi Kesehatan dari kantor.

Karena merasa kurang puas, saya pun berusaha mencari lagi informasi mengenai kapan sebaiknya melakukan pengecekan darah.

Kira kira waktu kapan sebaiknya melakukan cek gula darah dan mengapa diperlukan?

Saat bertanya ke Dokter, kapan sebaiknya melakukan test gula darah, untuk penderita diabetes yang sedang dirawat dan parah sebaiknya saat 1 jam sebelum makan.  Untuk penderita yang tidak terlalu parah, sebaiknya rutin melakukan pengecekan minimal 1 minggu sekali. 

Untuk seberapa sering cek gula darah, setiap orang akan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan pengobatan apa yang sedang dijalani. Apabila Anda tidak memiliki masalah gula darah atau penyakit yang memengaruhinya, Anda bisa melakukan tes gula darah sewaktu kapan pun

Bagi penderita diabetes, dokter mungkin akan merekomendasikan tes gula rata-rata 2-6 kali dalam sehari. Apabila Anda menjalani terapi insulin, perlu lebih sering melakukan tes.

Menurut National Institute of Diabetes waktu yang direkomendasikan untuk cek gula darah adalah di pagi hari, sebelum makan, 2 jam setelah makan, dan sebelum tidur.

Semakin lama semakin banyak hal hal yang ingin saya ketahui tentang Diabetes melitus.

Satu lagi yang akan saya infokan adalah, karena sering dilakukan test kadar gula, dan jenisnya bermacam macam, ada yang harus puasa dengan kisaran 8 - 12 jam, ada yang langsung dan ada yang cuma sample darahnya dari ujung jari dan ada yang sample darahnya harus diambil banyak.

Ok, berikut terkait jenis jenis pengambilan dan tes untuk cek gula darah

Jenis Pengambilan Test Gula Darah dan Kisaran Kadar Gula Darah.

Pemeriksaan gula darah, bisa karena rekomendasi dokter atau pun keperluan kita sendiri.  Kita dapat mengetahui berapa kisaran kadar gula darah yang normal dalam berbagai situasi berbeda dengan melakukan pemeriksaan secara medis ataupun mandiri.

Contoh Hasil Pemeriksaan Kesehatan Penulis
Tersedia di beberapa apotik test darah sesaat dengan biaya sekitar 10 k - 15k, nah, apa itu sesaat dan sebagainya.  Berikut beberapa tes gula darah yang dilakukan antara lain:

1. Gula darah puasa (GDP)

Gula darah puasa adalah kisaran batasan kadar gula darah yang normal sebelum makan. Sebelum melakukan tes gula darah ini, Anda diharuskan berpuasa selama 8 jam. Pemeriksaan gula darah puasa merupakan salah satu tes yang digunakan untuk memeriksa apakah Anda berisiko pradiabetes atau diabetes. Selain itu sanat cocok untuk mengontrol kadar gula darah jika anda merasa tidak enak badan atau ada yang tidak beres dengan kondisi badan anda.

Berikut ini merupakan kriteria kadar gula darah normal dari tes gula darah puasa:
  1. Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 108 mg/dl
  2. Prediabetes: 108-125 mg/dl
  3. Diabetes: di atas 125 mg/dl

2. Gula darah 2 jam postprandial (GD2PP)

Tes ini dilakukan 2 jam setelah waktu makan terakhir Anda untuk mengecek perubahan kadar gula dalam darah dari sebelum makan.

Berikut ini merupakan kriteria batas kadar gula darah yang normal dari hasil tes GD2PP:

  1. Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 140 mg/dl
  2. Prediabetes: 140-199 mg/dl
  3. Diabetes: > 200 mg/dl atau lebih

3. Gula darah sewaktu (GDS)

Tes gula darah sewaktu atau dikenal juga dengan GDS dapat dilakukan kapan saja sepanjang hari. Tes GDS berguna untuk mengetahui berapa kisaran angka gula darah yang normal bagi seseorang dalam satu hari dalam situasi berbeda.

Berikut ini merupakan kriteria kadar gula normal dari hasil yang ditunjukkan oleh tes GDS:

  1. Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 200 mg/dl
  2. Diabetes: di atas 200 mg/L

4. HbA1c

Tes HbA1c dilakukan untuk mendiagnosis diabetes dengan cara mengukur kadar gula darah rata-rata dalam 2-3 bulan terakhir. Menurut informasi dokter, kadar gula darah kita naik turun secara tidak beraturan tergantung pola hiudp, pola makan, stress dan berbagai hal yang mempengaruhinya.

Jadi pada saat anda mengukur gula sesaat bagus, belum tentu test HbA1c anda bagus, karena mungkin seminggu sebelumnya bahkan sebulan sebelumnya, anda makan tidak terkontrol. 

Angka rata rata kadar gula terukur selama 3 bulanan inilah yang akan menjadi rapor anda selama menjalani pola diabetes. Satuan pengukuran HbAic dalam bentuk mmol/mol atau dalam %.

Kriteria hasil tes HbA1c akan ditunjukkan seperti berikut ini:

  1. Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 42 mmol/mol (6%)
  2. Prediabetes: 42-47 mmol/mol (6-6,4%)
  3. Diabetes: 48 mmol/mol (6,5%) atau lebih

Di rumah sakit atau dokter biasanya standar berbeda beda tergantung Rumah Sakit dan aturan yang berlaku.

Berikutnya adalah bagaimana cara mengontrol dan mencegah Diabetes melitus menyerang atau mencegah kadar gula naik.

Sebagai informasi, Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui dan biasanya memang sejak lahir sudah diderita oleh Pasien.

Sedangkan, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya adalah:

  1. Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat
  2. Menjaga berat badan ideal
  3. Rutin berolahraga
  4. Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun

Untuk No 1, saat makan sebaiknya diatur jam dan porsi sesuai takaran diet, nanti akan saya ceritakan mengenai pendapat ahli gizi terkait pola makan dan takaran penderita Diabetes tipe 2.

Poin nomor 2, penderita diabetes diharuskan memiliki berat badan yang ideal.

Poin nomor 4, penderita diabetes diwajibkan berolah raga rutin, bukan hanya sabtu dan Minggu, tetapi setiap hari meluangkan waktu minimal 30 menit atau 1 jam untuk membakar kelebihan lemak.

1 lagi poin yang penderita diabetes kadang tidak mau atau enggan melakukannya, memeriksakan diri secara rutin untuk mengontrol gula darah supaya tidak timbul komplikasi.

Cukup sampai disini dulu, cerita kedua terkait Diabetes, nanti akan dilanjutkan dengan cerita cerita berikutnya terkait komplikasi dan akumulasi ketidakrutinan memeriksakan diri diabetes seperti mengenai Hipertensi, kateter dan Pemasangan Ring, Operasi Katarak, Operasi Kaki karena diabetes, Nasehat Ahli Gizi dan obat obat yang pernah diminum dan responnya.

Salam.

Kontrol kesehatan, Pemeriksaan EKG, Penulis




 



 


Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Berteman dengan Diabetes Melitus, Saran dan Nasehat"

  1. Informasi yg sangat bermanfaat. Thks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bu Novia, sudah berkunjung dan cerita sekedar menulis pengalaman pribadi saat berteman dengan Sang Melitus.

      Delete

Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.

Popular Posts