Macrocephalon maleo, The Maleo, Burung Maleo

 

Burung Maleo




Macrocephalon maleo, The Maleo, Burung Maleo

Informasi Satwa

Kali ini untuk seri Bird Photography saya tampilkan seekor burung yang memiliki kebiasaan unik saat berkembang biak dan merupakan maskot Provinsi Sulawesi Tengah.

Burung Maleo, Macrocephalon maleo adalah salah satu jenis satwa liar endemik Sulawesi yang langka.

Burung ini termasuk spesies Burrow Nester yaitu Burung yang membuat lubang atau liang dan tersebar di hampir semua daratan Sulawesi meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Di Sulassi Selatan telah dinyatakan punah karena perburuan dan habitat yang berubah menjadi pemukiman dan pertanian. 

Burung Maleo yang akan bertelur akan menggali tanah atau pasir  dan kemudian meletakkan telurnya di dalam tanah dan pasir serta menggunakan panas bumi atau sinar matahari untuk membantu menetaskan atau mengerami.

Predator utama telur burung maleo dan Burung Maleo adalah Biawak, babi Rusa dan ular.  Biawak biasanya menunggu beberapa saat setelah burung Maleo bertelur lalu dengan penciumannya mereka akan mencari letak telur burung dan memangsa telor Burung Maleo.

Bagi yang belum pernah mengenali lokasi tempat telur Burung Maleo akan kesulitan menemukannya karena Burung Maleo akan meggali beberapa lubang tipuan sebelum meletakkan telur telurnya dan hal ini merupakan strategi mempertahankan keturunan dan telur telurnya.

Burung Maleo bersama pasangannya (Burung Monogami) akan menggali beberapa lubang tiruan dan lubang untuk meletakkan telur akan ditandai dengab bekas cakaran kais kaki Burung  Maleo.

Biasanya Burung Maleo bertelur di pantai dan akan kembali ke hutan atau pegunungan untuk mencari makan.

Burung Maleo lebih suka bertelur dari jam 6 - 10 pagi atau sore hari sekitar jam 15 - 17.00 Sore.

Jumlah telur yang ditanam berkisar 2 - 3 butir dan menetas dalam waktu 60 - 60 hari.

Burung Maleo akan keluar kakinya terlebih dahulu  dan selama 20 - 30 menit akan mengeringkan bulu bulunta terlebih dahulu dari cairan alantoin atau air ketuban.

Pada saat ini mrupakan fase paling rawan dan rentan untuk anak burung maleo, dan burung Maleo biasanya akan meletakkan telur telurnya meenggantung di dalam pasir atau terdapat rongga di bawah telurnya.  Hal ini merupakan strategi agar anak burung Maleo saat berusaha keluar akan mengais pasir yang kemudian akan jatuh dan mengisi ruang kosong sebagai perlindungan tersebut.   

Setelah menetas, anak burung akan menggunakan cakarnya untuk keluar dari kulit telur dan menggali tanah atau pasir untuk mencapai permukaan.  

Informasi tentang Burung Maleo.  Maleo Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm, dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon.

Macrocephalon maleo, The Maleo, Burung Maleo


Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam. 

Namun saat ini mulai terancam punah karena habitat yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.

Macrocephalon maleo, The Maleo, Burung Maleo


Sekilas Info Satwa 

Sekilas Info 
Nama Populer - Pop name :  Burung Maleo
Nama Latin - Latin Name    :  Macrocephalon maleo                                            Family                        :  Megapodiidae
Origin - Daerah Asal           :  Sulawesi
Ciri khas                            :  Memiliki 
Keunikan                           :  

Macrocephalon maleo, The Maleo, Burung Maleo


Burung Maleo, Macrocephalon maleo memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam.Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.
Maleo Senkawor adalah monogami spesies

Populasi Burung Maleo,  tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau Australasia.

Populasi burung endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi seperti di Gorontalo (Bone Bolango dan Pohuwato) dan Sulawesi Tengah (Sigi dan Banggai). Populasi maleo di Sulawesi mengalami penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an.

Berdasarkan pantauan di Cagar Alam Panua, Gorontalo dan juga pengamatan di Tanjung Matop, Tolitoli, Sulawesi Tengah, jumlah populasi dari maleo terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga telur-telur yang terus diburu oleh warga

Habitat burung Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam. 

Setelah menetas, anak Maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah seperti unggas dewasa, sehingga ia bisa terbang, hal ini dikarenakan nutrisi yang terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa, anak maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti ular, kadal, kucing, babi hutan dan burung elang

Makanan burung Maleo berupa Pakan burung yang  terdiri dari aneka biji-bijian, buah, semut, kumbang serta berbagai jenis hewan kecil.
Macrocephalon maleo, The Maleo, Burung Maleo

Beberapa makanan yang diidentifikasi merupakan salah satu yang disukai oleh Burung Maleo adalah biji kemiri Aleurites moluccana yang sudah dihancurkan kecil kecil, Buah Nibung atau palem, Buah Rao Dracontomelon mangiferum, Nantuk Endiandra sp, Ficus sp, Macaranga sp,  dan biji bijian di pertanian kelompok kacang kacangan seperti kedelai, kacang hijau dan beberapa jenis siput, kepiting dan cacing.


Klasifikasi Taksonomi Satwa

Klasifikasi Taksonomi Satwa
Kingdom    :  Animalia
Phylum      :  Chordata
Class         :  Aves 
Order         : Galliformes
Family        : Megapodiidae
Genus        : Macrocephalon
Species      : Macrocephalon maleo

Binomial name
Macrocephalon maleo S. Müller, 1846

Status konservasi, berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, tingkat kematian anak burung yang tinggi, populasi yang terus menyusut serta daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Maleo Senkawor dievaluasikan sebagai terancam punah Critically Endangered di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendice

Pemerintah Indonesia melakukan konservasi Burung Maleo secara in-situ salah satunya dengan menetapkan kawasan Lore Lindu di Kabupaten Donggala sebagai Taman Nasional Lore Lindu TNLL dan Suaka Margasatwa Bakiriang SMB di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah sebagai wilayah konservasi yang didalamnya mencakup pelestarian satwa endemik Burung Maleo. 

Informasi Pemotretan 

Pemotretan 
Lokasi pemotretan di Bogor
Detail :
Camera maker : Nikon Corporation
Camera model : Nikon D750
F Stop : f/7.1
Exposure time : 1/250 sec.
ISO Speed : ISO 100
Focal lengh : 300 mm
Lens : 

Nikon AF - S NIKKOR 70-300mm f/4.5-5.6E ED VR


Kamus Identifikasi Flora dan Fauna serta Sumber Informasi untuk Pengenalan Flora dan Fauna 

Masukpakeko.id dan Planter and Forester
Dilarang meng copy dokumentasi foto tanpa ijin 








Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Macrocephalon maleo, The Maleo, Burung Maleo"

  1. Wah, ternyata, burung maleo saat menetas juga ada air ketubannya ya, Pak Eko. Terima kasih telah berbagi pengetahuan.

    ReplyDelete
  2. Takjub aku, ini burung pintar berarti Yaa mas. Karena bisa banget mikirin bikin rongga di bawah telurnya, supaya si anak bisa mengisi ruang kosong pas netas. Trus bikin lobang tipuan buat musuh2nya.

    Si anak juga langsung mandiri kan yaaa. Saluut. Salah satu bukti kebesaran Tuhan , bisa menciptakan makhluk seperti ini. Sebelum baca ini, aku ga tau samasekali ttg burung maleo ini. At least jadi nambah knowledge dan bisa melihat bntuknya seperti apa

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.

Popular Posts