Dynamic Range dalam Fotografi

Pentingkah Dynamic Range Dalam Photography



Dinamic Range

Informasi Umum tentang DNR. Dynamic range (abbreviated DR, DNR, or DYR) atau Rentang dinamis (disingkat DR, DNR, atau DYR) adalah rasio antara nilai terbesar dan terkecil yang dapat diasumsikan oleh kuantitas tertentu. 


Dynamic range  sering digunakan dalam konteks sinyal, seperti suara dan cahaya. Ini diukur baik sebagai rasio atau sebagai basis-10 (desibel) atau basis-2 (penggandaan, bit atau pemberhentian) nilai logaritmik dari perbedaan antara nilai sinyal terkecil dan terbesar.


Audio dan video yang direproduksi secara elektronik sering diproses agar sesuai dengan materi asli dengan rentang dinamis yang lebar ke dalam rentang dinamis rekaman yang lebih sempit yang dapat lebih mudah disimpan dan direproduksi; pemrosesan ini disebut kompresi rentang dinamis.

Persepsi manusia tentang Rentang dinamis (disingkat DR, DNR, atau DYR)

Indra penglihatan dan pendengaran manusia memiliki jangkauan dinamis yang relatif tinggi. Namun, manusia tidak dapat melakukan prestasi persepsi ini pada kedua skala ekstrem pada saat yang bersamaan. 

Mata manusia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan tingkat cahaya yang berbeda, dan rentang dinamisnya dalam pemandangan tertentu sebenarnya cukup terbatas karena silau optik. Rentang dinamis sesaat dari persepsi audio manusia juga tunduk pada penyamaran sehingga, misalnya, bisikan tidak dapat terdengar di lingkungan yang bising.


Seorang manusia mampu mendengar (dan berguna untuk membedakan) apa pun mulai dari gumaman pelan di ruangan kedap suara hingga konser heavy metal paling keras. Perbedaan seperti itu dapat melebihi 100 dB yang mewakili faktor amplitudo 100.000 dan faktor daya 100.000.000. 

Rentang dinamis pendengaran manusia kira-kira 140 dB yang bervariasi dengan frekuensi,[8] dari ambang pendengaran (sekitar 9 dB SPL pada 3 kHz) hingga ambang nyeri dari 120-140 dB SPL. Namun, rentang dinamis yang luas ini tidak dapat dirasakan sekaligus; tensor tympani, otot stapedius, dan sel rambut luar semuanya bertindak sebagai kompresor rentang dinamis mekanis untuk menyesuaikan sensitivitas telinga ke tingkat lingkungan yang berbeda.



Fotografi dan Dynamic Range  


Mengulik dunia fotografi tidak hanya terbatas pada gear saja lho guys! Perlu juga mengenal lebih dalam soal foto biar hasil jepretanmu lebih ciamik. Salah satu yang perlu banget dikenal adalah Dynamic Range.


Apa itu Dynamic Range dan apa hubungannya dengan fotografi?

Dynamic Range sangat penting di dunia fotografi karena terkait erat dengan warna. Dialah yang membentuk tampilan foto, kontrasnya, terutama untuk subyek dengan kontras tinggi.

Dynamic Range dalam Kamera 



Dalam fotografi, Dynamic Range adalah rasio kontras antara nada warna paling gelap dan paling terang yang dapat ditangkap oleh Kamera dalam satu exposure.  Kalau Maximum Dynamic range adalah rentang cahaya terbesar yang dapat ditangkap oleh sensor kamera digital atau strip film.
 

Memahami Dynamica Range dalam Fotografi



Memahami Dynamic Range itu penting karena Dynamic range memiliki pengaruh dan peranan penting dalam proses editing dimana hasil foto kamera dengan format RAW bisa menampilkan hasil detail pada gambar setelah proses balancing dan shadows.

Spesifikasi Dynamic range Pada Kamera


Setiap Kamera memiliki kemampuan Dynamic range yang berbeda beda. Perbedaan Dynamic Range itu sebenarnya disebabkan oleh ukuran piksel.  Semakin besar pikselnya,maka semakin banyak cahaya yang bisa dimuat dan ditampilkan.  Jadi masing masing kamera akan berbeda sesuai spesifikasi dari kamera.   

Pendapat tentang Dinamic Range 

Kebetulan saya suka mengumpulkan informasi mengenai fotografi, salah satunya dari Bursa Kamera yang di IG nya seringkali menampilkan informasi mengenai fotografi. Ada pendapat lain mengenai Dynamic Range, silahkan dikomentari.

Persepsi Dynamic Range

Persepsi Dynamic range  seperti anda berjalan dari dalam bangunan gelap kemudian keluar ke area dengan sinar matahari terang benderang, tentunya mata Anda akan merasa sangat silau kan?

Namun jika Anda nggak sampai keluar, masih di pinggir pintu lah misalnya, dan melihat ke luar dari balik pintu sana, mata Anda bisa melihat detil, bahwa ada area yang gelap dan ada area yang terang, iya kan? Itu karena otak bisa mencerna lebih baik informasi yang disampaikan dari mata.

Lalu sekarang bayangkan Anda berdiri di titik yang sama, memotret pemandangan yang sama dengan yang dilihat tadi.

Sedetil apapun Anda menghitung exposure, hasil jepretan Anda pasti akan mengecewakan. Karena masalah ada pada sensor dan prosesor di kamera, bahkan untuk kamera yang terbaik sekalipun.

Simpel saja, itu karena prosesor yang menjadi otak kamera tidak bisa memproses terlalu banyak variasi warna antara hitam pekat ke putih terang.

Kenapa bisa begitu?

Karena kamera digital adalah komputer yang bekerja dengan data mulai dengan 0 dan 1 yang juga memiliki batasan. Jadi jika melebihi batasan itu maka sensor dan prosesor tidak bisa memprosesnya.

Alhasil jika pemandangan yang dipotret memliki mengandung informasi (terang-gelap, jumlah warna, dll) yang lebih banyak dari kemampuan kamera maka seluruh tone tidak ditampilkan seluruhnya.

Jadi Dynamic Range adalah jumlah titik (stop) cahaya diantara hitam sampai putih yang bisa ditangkap kamera. Biasanya antara 9-14 stop pada kamera modern.

Kini bayangkan sebuah pemandangan dengan kontras yang tinggi, misalnya memotret pemandangan luar dari balik jendela atau pintu seperti contoh di bawah ini.

Jika exposure yang dibutuhkan untuk mendapatkan detil di area gelap adalah 1/8 di f1.4 dan exposure yang diperlukan untuk mendapatkan detil di bagian terang adalah 1/123 di f22 maka akan ada 14 stop dynamic range. Ini artinya sebagian besar kamera yang ada di pasaran akan mengakali highlight tersebut dengan cara membuatnya terang banget atau bagian bayangan jadi hitam banget. Alhasil detil di salah satu sisi akan hilang.


Sensor dan Dynamic Range

Penjelasan mengenai Sensor dan Dynamic Range dan Kenapa kamera memiliki dynamic range berbeda satu sama lain?

Kalau kata orang-orang sih itu disebabkan oleh ukuran sensor tapi sebenarnya bukan. Perbedaan dynamic range itu sebenarnya karena ukuran piksel. Semakin besar pikselnya maka semakin banyak cahaya yang bisa dimuat.

Anggap saja piksel itu wadah untuk mengumpulkan cahaya. Jadi jika sudah penuh maka tidak bisa menampung informasi lebih banyak lagi.

Sedangkan ukuran sensor memainkan peranan karena semakin besar sensornya maka semakin banyak pula piksel yang bisa ditampung sensor tersebut dalam menampilkan jumlah megapiksel di sebuah foto/video (ingat Megapixel adalah ukuran foto nanti, sementara pixel yang tadi disebut semacam kotak-kotak di panel surya yang menangkap cahay, gambarannya seperti itu lah ya).

Jarak antar piksel juga penting karena semakin mereka rapat maka juga semakin saling “mengganggu” secara elektronik. Inilah yang disebut noise dan bisa mengurangi dynamic range.

Ketika produsen kamera memutuskan dynamic range yang dipakai sensor mereka, biasanya itu diukur dari pemotretan dalam kondisi sempurna. Tapi kita kan memotret dalam situasi dan kondisi berbeda-beda jadi hasilnya bisa jauh berbeda.

Memotret dalam JPEG akan mengurangi dynamic range karena sistem kamera akan mengoreksi kontras dan saturasi pada foto. Menaikkan ISO juga akan mengurangi dynamic range dari sensor.


Cara meningkatkan Dynamic Range

Berbagai cara untuk Cara Meningkatkan Dynamic Range dan Kalau kita tidak bisa meningkatkan dynamic range dari sensor, terus gimana dong untuk memperbaiki dynamic range di hasil akhir pemotretan?

Caranya, pertama-tama potretlah dalam bentuk RAW dengan ISO rendah. Cara ini berarti memaksimalkan kerja sensor kamera.

Kedua, menetapkan besaran exposure dengan tepat untuk menghindari area highlight yang nantinya bakal menghilangkan detil.

Kemudian memahami histogram dan tampilan tingkat highlight di LCD juga bisa membantu lho. Anda akan lebih mudah untuk memperjelas sedikit detil di area bayangan dibanding harus mengorbankan detil di area highlight.

Memotret dengan HDR juga bisa mengurangi masalah dynamic range.

Ketika Anda mengalami masalah dengan latar depan yang gelap tapi bagian langit terang, maka dengan mengubah kepadatannya (neutral densities) bisa sangat menolong. Anda bisa menampilkan detil di langit sembari tetap memaparkan bagian latar depan.

Mengunakan Aplikasi HDR High Dynamic Range 

Cara terakhir, jangan takut memakai fotografi HDR (High Dynamic Range)

Anda bisa menampilkan foto yang tidak natural dan mencolok khas HDR tapi dengan kehati-hatian dan latihan tentunya. Nantinya Anda bisa membuat jepretan sangat cantik dan natural yang melampaui kemampuan dynamic range kamera Anda (namanya juga High Dynamic Range).


HDR dan Fotografi

Dynamic range adalah bahasan fundamental penting yang bisa membantu kita sebagai fotografer. Jika kita memahami limit sensor kamera sendiri maka kita bisa menaklukkan pemandangan dan subjek apapun meskipun dalam keadaan kontras tinggi. Menggunakan teknik dan alat yang sudah disebutkan tadi, kita pasti bisa ?

Foto Foto dengan HDR

Fotografer menggunakan dynamic range  rentang dinamis untuk menggambarkan rentang luminansi dari pemandangan yang sedang difoto, atau batas rentang luminansi yang dapat ditangkap oleh kamera digital atau film tertentu, atau rentang opasitas gambar film yang dikembangkan, atau rentang reflektansi gambar pada kertas fotografi.

Dynamic range  Rentang dinamis fotografi digital sebanding dengan kemampuan film fotografi dan keduanya sebanding dengan kemampuan mata manusia.

Ada teknik fotografi yang mendukung rentang dinamis yang lebih tinggi high dynamic range

Graduated neutral density filters - GND Filter densitas netral bertingkat digunakan untuk mengurangi rentang dinamis pencahayaan pemandangan yang dapat ditangkap pada film fotografi (atau pada sensor gambar kamera digital): Filter diposisikan di depan lensa pada saat eksposur dilakukan; bagian atas berwarna gelap dan bagian bawah berwarna bening. 

Area gelap ditempatkan di atas wilayah intensitas tinggi pemandangan, seperti langit. Hasilnya adalah eksposur yang lebih merata di bidang fokus, dengan detail yang ditingkatkan di area bayangan dan cahaya rendah. Meskipun ini tidak meningkatkan rentang dinamis tetap yang tersedia di film atau sensor, ini memperluas rentang dinamis yang dapat digunakan dalam praktik.

High-dynamic-range - HDR Pencitraan rentang dinamis tinggi mengatasi rentang dinamis sensor yang terbatas dengan menggabungkan beberapa eksposur secara selektif dari pemandangan yang sama untuk mempertahankan detail di area terang dan gelap. 

Pemetaan nada memetakan gambar secara berbeda dalam bayangan dan sorotan untuk mendistribusikan rentang pencahayaan dengan lebih baik ke seluruh gambar. Pendekatan yang sama telah digunakan dalam fotografi kimia untuk menangkap rentang dinamis yang sangat luas: Film tiga lapis dengan setiap lapisan di bawahnya pada 1/100 sensitivitas lapisan berikutnya yang lebih tinggi, misalnya, telah digunakan untuk merekam uji coba senjata nuklir. .

Format file gambar tingkat konsumen terkadang membatasi rentang dinamis. Batasan rentang dinamis yang paling parah dalam fotografi mungkin tidak melibatkan pengkodean, melainkan reproduksi ke, katakanlah, kertas cetak atau layar komputer. Dalam hal ini, tidak hanya pemetaan nada lokal tetapi juga penyesuaian rentang dinamis dapat efektif dalam mengungkapkan detail di seluruh area terang dan gelap: Prinsipnya sama dengan penghindaran dan pembakaran (menggunakan panjang eksposur yang berbeda di area yang berbeda saat membuat fotografi print) di kamar gelap kimia. 

Prinsipnya juga mirip dengan gain riding atau kontrol level otomatis dalam pekerjaan audio, yang berfungsi untuk menjaga agar sinyal tetap terdengar di lingkungan mendengarkan yang bising dan untuk menghindari level puncak yang membebani peralatan reproduksi, atau yang keras secara tidak wajar  atau tidak nyaman.

Jika sensor kamera tidak mampu merekam rentang dinamis penuh suatu pemandangan, teknik  high-dynamic-range (HDR) atau  rentang dinamis tinggi (RDT) dapat digunakan dalam pascapemrosesan, yang umumnya melibatkan penggabungan beberapa eksposur menggunakan perangkat lunak.

Foto dengan HDR 












Sumber : Wikipedia, Bursa kamera, Pribadi

Subscribe to receive free email updates:

5 Responses to "Dynamic Range dalam Fotografi"

  1. Asli ini hasil fotonya ciamik semua pak, emang butuh skill ya untuk menghasilkan suatu karya, buat aku yg awam banget dalam perfotography an, yg penting objeknya jelas ga blur udah gitu aja hahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini juga lagi belajar Mbak Meta, ada beberapa materi dari teman teman yang bagus dan kebetulan pas dengan foto yang ada jadi sekalian dijadikan tulisan biar nggak lupa. Beberapa foto dengan tema panning juga blur dan memang yang penting obyek utama tidak blur dan itu yang dicari. Terima kasih Mbak, salam sehat dan selamat beraktifitas.

      Delete
  2. Halo, Pak Eko, apa kabar? Sudah lama ga mampir ke blog kece ini hehehe. Wah, lihat foto di sini dan informasi tentang Dinamyc Range, aku ngangguk2 aja dulu hehehe. Mesti dipelajari mendalam sepertinya ya. Bagus2 banget hasil fotonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kabar baik Bu Nurul. Ini sekedar cerita mengenai belajar moto moto Bu. Saya juga sudah lama tidak mampir ke Blog Bu Nurul dan memang beberapa waktu ini agak vacum di Blog. Terima kasih sudah berkunjung Bu, salam sehat dan selamat beraktifitas

      Delete
  3. Saya suka belajar aplikasi editing gambar seperti Photoshop. Posting ini sangat membantu wawasan saya untuk lebih mengenal dunia fotografi.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan teman teman, semoga artikel bermanfaat dan silahkan tinggalkan pesan, kesan ataupun komentar.

Popular Posts